Banjir di Desa Tuva rendam posyandu dan sekolah

id Kabupaten Sigi ,Sulawesi Tengah ,Desa Tuva ,Banjir lumpur ,Gumbasa,Dusun Alere,Sigi,Sulteng,Alat Berat,MTs,Banjir,Longso

Banjir di Desa Tuva rendam posyandu dan sekolah

Alat berat jenis excavator saat membersihkan material lumpur akibat banjir di Madrasah Tsanawiyah Desa Tuva Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, Sulteng. ANTARA/Moh Salam.

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Bencana banjir menerjang Desa Tuva Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum seperti posyandu dan sekolah di wilayah itu terendam air disertai lumpur.
 
"Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan sungai di Desa Tuva meluap ke permukiman warga hingga jalan poros Palu-Kulawi," kata Kepala Desa Tuva Bahtiar di Sigi, Rabu.



Dia menjelaskan, banjir tersebut terjadi pada Selasa 2 Juli 2024 pukul 21.30 WITA, disebabkan meluapnya sungai di Desa Tuva.

 

Dilaporkan hujan masih terus mengguyur wilayah itu, sehingga warga setempat masih tetap waspada jika terjadi banjir susulan.

 

Akibat banjir itu pula, sejumlah ruas jalan di Poros Palu-Kulawi di Desa Tuva dipenuhi lumpur.


 


"Ada enam Kepala Keluarga dengan enam rumah warga terdampak banjir. Selain itu satu sekolah Madrasah Tsanawiyah dan posyandu ikut terendam banjir disertai lumpur, " katanya.

 

Hingga saat ini warga yang terdampak sudah mengungsi ke rumah kerabatnya masing-masing.

 

"Jumlah pengungsi dan kebutuhan mendesak masih dalam proses pendataan," katanya.

 

Masyarakat setempat telah diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati mengantisipasi jika terjadi hujan lebat.

 

Sementara satu alat berat jenis excavator telah diturunkan untuk membersihkan lumpur di halaman sekolah dan ruas jalan Poros Palu-Kulawi tersebut.

 

"Situasi terakhir memang air sudah surut, tapi hujan masih terus terjadi dan lumpur di sekolah sementara dibersihkan menggunakan alat berat excavator, " ujarnya.

 

Sebelumnya diketahui banjir dan longsor juga menerjang sembilan rumah di Dusun Alere Desa Tuva Kecamatan Gumbasa pada 30 Juni 2024.


 


Sebanyak 17 kepala keluarga dan sembilan unit rumah warga di Dusun Alere itu terdampak longsor, sementara untuk akses jalan menuju Dusun Alere Desa Tuva itu dari jalan poros sepanjang lima kilometer.

 

Dusun Alere sendiri pasca-banjir dan longsor itu masih terisolasi, karena akses jalan menuju ke sana rusak dan dipenuhi material kayu dan lumpur.