Dubes Hasrin harap hubungan Malaysia, RI semakin erat

id Malaysia,Indonesia

Dubes Hasrin harap hubungan Malaysia, RI semakin erat

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin berbicara kepada wartawan setelah acara perayaan Hari Nasional Malaysia di Jakarta, Rabu malam (18/9/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin berharap Malaysia dapat semakin mempererat hubungan dengan Indonesia pada masa pemerintahan Indonesia yang baru nanti.

“Kita mencari jalan sesuai dengan mekanisme-mekanisme bilateral yang sudah ada untuk memantapkan lagi hubungan Malaysia dan Indonesia,” kata Dubes Hasrin di Jakarta, Rabu malam (18/9).

Hasrin juga mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Malaysia sangat penting dalam meningkatkan konektivitas antar kedua negara, yang nantinya juga akan menyumbang pada peningkatan konektivitas antara negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Mengenai ASEAN, Hasrin melanjutkan bahwa Malaysia berencana akan mengeluarkan satu dokumen penting untuk ASEAN ke depannya hingga 2045, saat Malaysia memegang keketuaan ASEAN pada 2025.

Malaysia pada 2025 akan mengambil alih keketuaan ASEAN dari Laos, ketua ASEAN 2024.

Dia juga menyebutkan bahwa Malaysia sudah memiliki agenda-agenda tertentu yang akan dilaksanakan saat Malaysia memegang keketuaan ASEAN 2025, terutama untuk agenda dalam pilar politik, ekonomi dan sosial.

Ketika ditanya mengenai komitmen Malaysia untuk konflik Myanmar, Hasrin mengatakan Malaysia akan melaksanakan komitmen mereka dalam kerangka Konsensus Lima Poin (Five-Point Consensus/5PC).

Hasrin menilai kerangka Konsensus Lima Poin masih perlu diperinci oleh negara-negara anggota ASEAN, terutama anggota Troika ASEAN, agar bisa menyelesaikan konflik di Myanmar.

“Jadi itu rangka besar yang selebihnya harus dibincangkan lebih mendalam di antara tiga anggota Troika ini,” ujar Hasrin.

Troika ASEAN untuk Myanmar adalah mekanisme informal ASEAN yang melibatkan tiga negara, yaitu ketua ASEAN saat ini, ketua sebelumnya dan ketua yang akan datang, untuk berkoordinasi dan membahas upaya-upaya ASEAN untuk Myanmar.

Mekanisme tersebut adalah inisiatif Indonesia dan dibentuk pada 2023 saat keketuaan Indonesia untuk memastikan kelanjutan upaya ASEAN untuk mengatasi masalah di Myanmar.