Layanan stop kekerasan perempuan dan anak hadir di Morowali

id Pemkab Morowali ,Kabupaten Morowali ,Layanan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak ,Sulawesi Tengah

Layanan stop kekerasan perempuan dan anak hadir di Morowali

Pemkab Morowali menghadirkan program pelayanan 'Stop KekerasanĀ terhadap perempuan dan anak' dalam upaya melindungi kelompok rentan di Morowali, Minggu (8/6/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pemda Morowali

Nantinya akan ada mobil keliling yang siap menerima keluhan dari perempuan dan anak-anak

Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menghadirkan program pelayanan 'Stop Kekerasan terhadap perempuan dan anak' dalam upaya melindungi kelompok rentan.

Wakil Bupati Morowali Iriane Iliyas di Morowali, Minggu, mengatakan bahwa program tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat, khususnya kelompok rentan.

"Dengan adanya pelayanan Stop Kekerasan pada perempuan dan anak ini, saya berharap masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak untuk tidak takut bersuara, apalagi jika menyangkut kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," katanya.

Ia menegaskan bahwa hak-hak perempuan dan anak merupakan perhatian utama yang tidak bisa diabaikan.

Wabup Iliyas menjelaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah menyiapkan mobil operasional yang akan berpatroli dan menjemput korban jika ada laporan kekerasan.

Baca juga: Morowali terima bantuan sapi kurban Presiden jenis Limosin
Baca juga: Bupati Morowali komitmen bantu persoalan warga terdampak tambang

Menurut dia, ruang lingkup program ini juga mencakup wilayah hingga ke pelosok desa agar menjangkau lebih banyak warga.

“Nantinya akan ada mobil keliling yang siap menerima keluhan dari perempuan dan anak-anak. Kami juga menyediakan call center yang bisa dihubungi kapan saja, dan petugas siap menjemput jika diperlukan,” ujarnya.

Adapun call center pelayanan Stop Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Morowali dapat dihubungi di nomor 0823-9319-2827.

Wabup menekankan pentingnya pencegahan sejak dini dan menghimbau masyarakat untuk mencatat nomor layanan tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menyimpan nomor call center tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Ia berharap keberadaan layanan ini bisa mencegah terjadinya kasus kekerasan yang lebih besar di masa depan.

Pewarta :
Editor : Fauzi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.