Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, Sulawesi Tengah, mempermudah regulasi penyaluran bantuan beasiswa bagi mahasiswa di daerah ini.
"Mulai sekarang proses pencairan beasiswa mahasiswa tidak lagi panjang dan rumit. Cukup dengan memastikan bahwa mahasiswa tersebut masih aktif kuliah atau tidak. Itu saja," kata Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf di Morowali, Jumat.
Ia menjelaskan pendidikan bagi generasi penerus Morowali harus dipermudah dan disederhanakan, serta tidak lagi melalui regulasi yang kaku dan tidak fleksibel.
Menurut Iksan, seluruh anak-anak Morowali berhak mendapatkan akses pendidikan terbaik. Mahasiswa yang mendapat beasiswa merupakan putra-putri Morowali yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KK), Kartu Keluarga (KK), dan surat keterangan aktif kuliah.
Ia mengharapkan bantuan beasiswa dapat dirasakan secara merata tanpa memandang latar belakang ekonomi.
"Contohnya, jika ada mahasiswa semester 8 yang hampir selesai, kami tidak akan meminta banyak persyaratan. Cukup surat keterangan aktif kuliah dari kampus, diserahkan ke Dinas Pendidikan, lalu kami langsung bayarkan," ujarnya.
Ia menambahkan prosedur beasiswa tersebut telah dikaji secara detail. Hal ini juga, kata dia, karena tidak ingin ada mahasiswa yang terkendala pembayaran hanya karena keterbatasan bank tertentu.
Lebih lanjut ia mengatakan bantuan untuk mahasiswa semester 2 dan seterusnya juga berlaku sama. Menurut dia, persyaratan beasiswa hanya memerlukan surat keterangan aktif kuliah dan nomor rekening penerima.
"Tidak harus dari satu bank saja. Jadi, mahasiswa di luar daerah seperti Surabaya, Yogyakarta, atau Kendari, pun tidak akan kesulitan dalam penyalurannya," ujar Iksan.
Sementara untuk mahasiswa baru, lanjut dia, mahasiswa tersebut harus sudah tinggal di Kabupaten Morowali minimal dua tahun dan memiliki data kependudukan yang lengkap.
"Mahasiswa baru harus sudah dua tahun berada di Morowali serta memiliki Kartu Keluarga dan keterangan kependudukan yang lengkap," katanya.