Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah mengunjungi sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Pamona Bersaudara, Kabupaten Poso, guna meninjau hasil implementasi kegiatan literasi bahasa daerah.
Dalam kesempatan itu, Balai Bahasa Sulteng mengunjungi salah satu sekolah, yakni SDN 8 Tentena. Siswa-siswi menampilkan berbagai kegiatan berbahasa Pamona, seperti pidato dan mendongeng.
"Kami sangat mengapresiasi sambutan luar biasa dari pihak sekolah. Ini semua berkat kerja sama yang baik antara seluruh elemen sekolah,” kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulteng Sarifudi di Tentena, Kamis.
Kunjungan ini untuk melihat langsung implementasi kegiatan literasi bahasa daerah yang merupakan bagian dari program revitalisasi bahasa daerah yang telah berjalan selama tiga tahun, khususnya untuk pelestarian bahasa Pamona di jenjang sekolah dasar.
Ia mengatakan materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa mencakup enam materi, termasuk pidato dan dongeng.
Meskipun sebagian masih menggunakan bahasa Indonesia, kata dia, ke depan diharapkan seluruh materi bisa dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Pamona.
"Kami melihat langsung hasil kegiatan anak-anak, seperti pidato dalam bahasa Pamona. Ini luar biasa. Artinya, anak-anak sudah semakin dekat dengan bahasa ibu mereka," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa setiap manusia di dunia dikaruniai dengan bahasanya masing-masing. Di Indonesia, lanjut dia, keberagaman itu tercermin dalam 718 bahasa daerah, salah satunya adalah bahasa Pamona, yang harus terus dilestarikan.
Sementara itu, Kepala SDN 8 Tentena, Septian Sineli, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan perhatian dari Balai Bahasa.
“Kegiatan revitalisasi bahasa Pamona ini telah membuahkan hasil. Beberapa siswa kami telah menjuarai lomba pidato dan dongeng di tingkat kecamatan, bahkan siap bersaing di tingkat kabupaten,” ujarnya.
Septian juga menyebut bahwa dongeng dan cerita pendek hasil karya siswa telah didokumentasikan dalam bentuk buku berbahasa Indonesia, sebagai bagian dari upaya pelestarian cerita lokal.
