PB Alkhairaat imbau abnaulkhairaat menahan diri dan tidak terprovokasi

id Mohsen Alaydrus,PB Alkhairaat,abnaulkhairaat,aksi unjuk rasa,Affan Kurniawan

PB Alkhairaat imbau abnaulkhairaat menahan diri dan tidak terprovokasi

Mohsen Alaydrus (antara)

Palu (ANTARA) - Pengurus Besar (PB) Alkhairaat mengimbau warga alkhairaat (abnaulkhairaat) dan masyarakat luas, untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kondisi Indonesia terkini.

“Kami mengimbau seluruh warga Alkhairaat di manapun berada, agar bersama-sama menenangkan situasi, tidak mudah terprovokasi, dan tetap menjaga persaudaraan sesama anak bangsa,” kata Ketua Umum PB Alkhairaat Mohsen Alaydrus di Palu, Sabtu.

Dia meminta kepada seluruh warga Alkhairaat, tetap bersabar dalam menyikapi peristiwa tersebut. Ia menegaskan pihaknya mendesak aparat penegak hukum agar bertindak seadil-adilnya dan mengusut tuntas kasus meninggalnya Affan Kurniawan.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya pengemudi ojek daring, almarhum Affan Kurniawan, dalam aksi demonstrasi di Jakarta," katanya.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang harus dijunjung tinggi. Unjuk rasa dibenarkan dalam negara demokrasi, namun harus dilakukan dengan cara-cara damai, tertib, dan bermartabat.

Mohsen menghimbau kepada Kapolri agar bertindak tegas, transparan, serta objektif dalam menyikapi kasus kematian almarhum Affan Kurniawan.

“Langkah tegas dan transparan sangat penting agar kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia tetap terjaga,” pesannya.

Selain itu, dia juga mengingatkan para anggota DPR maupun wakil rakyat di seluruh daerah, agar lebih bijak dalam menyikapi permasalahan rakyat. Ia menekankan perlunya menghindari sikap arogan dan menunjukkan kedekatan yang humanis dengan masyarakat.

“Wakil rakyat jangan terkesan hanya hadir ketika ada kepentingan pragmatis. Aspirasi rakyat harus didengar dan diperjuangkan. Jangan sampai setelah mendapat amanah, ibarat kacang lupa kulitnya, tidak sejalan dengan janjinya dan melupakan rakyat yang memilihnya,” katanya menegaskan.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.