Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mendorong kepala desa untuk mengalokasikan anggaran dana desa (ADD) dalam mendukung program kebersihan lingkungan di daerah itu.
Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae mengatakan pemerintah desa dapat memanfaatkan dana desa untuk meningkatkan kebersihan lingkungannya masing-masing.
"Setiap kades ini jangan hanya menunggu anggaran dari pemerintah daerah, kalau bisa kecamatan dan desa bisa ikut serta mengalokasikan anggaran untuk kebersihan sehingga ke depan ada peluang Kabupaten Sigi meraih Adipura," kata Rizal saat ditemui awak media di Desa Bora, Rabu.
Ia mengemukakan seluruh organisasi perangkat daerah termasuk sekolah-sekolah dapat menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing secara konsisten setiap harinya.
"Jadi Adipura ini tidak sekadar lomba kebersihan tetapi cermin perilaku masyarakat, harapannya kebersihan itu kita jadikan sebagai budaya di Kabupaten Sigi," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sigi Afit Lamakarate menuturkan penilaian Adipura tahun ini akan berfokus pada tiga aspek seperti kebijakan dan anggaran, SDM dan sarana prasarana serta pengelolaan sampah di lapangan.
"Kabupaten Sigi belum menargetkan Adipura tahun ini karena memang masih banyak persyaratannya yang harus dipenuhi," sebutnya.
Menurut dia, jumlah timbulan sampah di Kabupaten Sigi mencapai 135,09 ton per hari.
"Untuk infrastruktur pengelolaan sampah di Sigi sudah baik termasuk status TPA sudah masuk Controlled Landfill, tersedia lima TPS3R dan lima bank sampah unit. Layanan pengangkutan sampah di wilayah perkotaan juga sudah di atas 30 persen, dengan ketersediaan SDM yang semakin memadai," ujarnya.
Afit berharap seluruh pihak baik dari desa, sekolah, puskesmas, rumah sakit, hingga perangkat daerah harus terlibat aktif menjaga kebersihan lingkungan.
"Melalui anggaran dana desa bisa digunakan untuk pengelolaan lingkungan dan sampah," katanya.
Diketahui saat ini jumlah TPS di Sigi terdapat pada lima titik yakni wilayah Tinggede, Biromaru, Dolo, Kalukubula, dan Baliase.
