Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) menerima penempatan transmigran tahun 2025 sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) atau 191 jiwa yang dipusatkan di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Torire, Kecamatan Lore Tengah.
Wakil Bupati Poso Soeharto Kandar di Poso, Senin, menyampaikan bahwa program transmigrasi merupakan kebijakan strategis nasional yang bertujuan untuk pemerataan penduduk, percepatan pembangunan wilayah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Bagi Pemerintah Kabupaten Poso, kehadiran para transmigran bukan hanya sebagai penduduk baru, tetapi sebagai mitra pembangunan yang akan bersama-sama membangun daerah ini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa UPT Torire memiliki potensi besar, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, para transmigran diharapkan dapat bekerja keras, menjaga kebersamaan, serta menjunjung tinggi nilai kearifan lokal dan toleransi.
Penempatan tersebut terdiri atas 15 KK Transmigran Penduduk Asal (TPA) dengan jumlah 53 jiwa yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 12 KK atau 42 jiwa dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3 KK atau 11 jiwa, serta 35 KK Transmigran Penduduk Setempat (TPS) dengan jumlah 138 jiwa.
Selain kepada para transmigran, ia juga mengajak masyarakat setempat untuk menerima para pendatang secara terbuka demi terciptanya kehidupan sosial yang harmonis.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Dony Kurnia Budjang, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Transmigrasi RI atas dukungan terhadap pelaksanaan penempatan transmigran tahun 2025 di Kabupaten Poso.
Program transmigrasi tersebut sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Sulawesi Tengah sebagai wilayah pertanian dan industri berbasis sumber daya alam yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan, serta mendukung program unggulan BERANI Makmur.
“Melalui program ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berupaya menata persebaran penduduk lintas daerah dalam satu provinsi, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan kemiskinan di kawasan transmigrasi dan wilayah sekitarnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan hingga tahun 2025, total penempatan transmigran di kawasan Torire mencapai 90 KK, dengan rincian 15 KK pada 2023, 25 KK pada 2024, dan 50 KK pada 2025.
Berdasarkan daya tampung, Satuan Permukiman Torire masih dapat menampung hingga 300 KK, sehingga tersisa 210 KK untuk penempatan berikutnya.
Seluruh transmigran menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum diberangkatkan ke lokasi sebagai bagian dari kesiapan penempatan di kawasan transmigrasi.
