Penanggulangan HIV perlu kolaborasi bersama

id HIV, AIDS, dinkesparimo, pemkab parimo, bupati Parimo, Erwin Burase, parigi Moutong, Sulawesi Tengah, sulteng, kesehatan

Penanggulangan HIV perlu kolaborasi bersama

Bupati Parigi Moutong Erwin Burase menyampaikan sambutannya pada pengukuhan pengurus Komisi Penanggulangan AIDS di Parigi, Selasa (23/12/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Parimo

Parigi, Sulteng (ANTARA) - Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) Erwin Burase mengatakan penanggulangan HIV/AIDS perlu kolaborasi dan perhatian semua pihak.

"Penderita HIV jangan dijauhi, justru mereka dirangkul dan diberi penguatan supaya mereka selamat menjalani hidup dan konsisten melakukan pengobatan," kata Bupati Parigi Moutong Erwin Burase usai mengukuhkan pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat di Parigi, Selasa.

Ia mengemukakan, hadirnya Komisi Penanggulangan AIDS menjadi garda depan dalam melakukan edukasi maupun membantu Dinas Kesehatan dalam melaksanakan konseling.

Kolaborasi semua pihak dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kasus tersebut.

"Hingga saat ini belum ada antivirus paten mengatasi penyakit tersebut. Langkah yang dapat dilakukan dengan cara pengobatan rutin dengan menjaga daya tahan tubuh penderita HIV sehingga sistem kekebalan tubuh mereka tetap stabil," ujarnya.

Menurut dia, stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) masih menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama, maka salah satu tugas KPA membantu pemerintah mengedukasi masyarakat supaya tidak melakukan perilaku seks menyimpang.

Karena HIV/AIDS bukan semata persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut aspek sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.

“Diperlukan pendekatan yang komprehensif, inklusif, dan berkeadilan dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, empati, serta perlindungan hak asasi manusia (HAM),” ucap Erwin.

Ia menyampaikan bahwa Pemkab Parimo berkomitmen mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kasus melalui penguatan kebijakan, peningkatan akses layanan kesehatan, edukasi masyarakat, serta sinergi lintas sektor.

Begitu pun keberlanjutan layanan HIV, mulai dari pencegahan, pemeriksaan, pengobatan hingga pendampingan, supaya tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam memperoleh layanan kesehatan yang layak.

Menurut data Dinkes setempat sejak Januari hingga Desember 2025, sekitar 38 kasus HIV ditemukan di kabupaten itu. Dimana puluhan kasus tersebut perlu dilakukan penanggulangan dan pengobatan intensif supaya penularannya dapat dicegah.

"Melalui kerja sama yang solid, komitmen yang kuat, dan semangat kebersamaan, saya yakin upaya penanggulangan HIV/AIDS di daerah ini dapat berjalan lebih efektif serta berkelanjutan," kata dia menuturkan.

Ia menambahkan, Pemkab Parimo telah menyediakan layanan konseling dan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) keliling secara sukarela, rahasia dan terstruktur untuk mengetahui status HIV seseorang.

Program itu menyediakan layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) di tiga fasilitas kesehatan (faskes).

"Faskes disediakan khusus layanan HIV yakni Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi, Puskesmas Torue dan Puskesmas Mepanga," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.