Taman Wisata Tanggul Nosarara `Bright Gas` diresmikan
Palu, (Antaranews Sulteng) - PT Pertamina bekerja sama dengan salah seorang pengelola destinasi wisata di Kota Palu, meresmikan taman wisata tanggul `Nosarara Bright Gas` di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Rabu.
Manajer Domestik Gas Regional VII Sulawesi Isfahani Mahdi mengatakan destinasi wisata itu merupakan wujud keseriusan Pertamina dan Hiswana Migas dalam mempromosikan produk gas nonsubsidi yakni Bright Gas 5,5 kilogram.
"Ini lokasi pertama di Sulawesi untuk mengenalkan dan memberikan informasi salah satu produk Pertamina tersebut kepada masyarakat," kata Isfahani saat meresmikan lokasi tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dengan adanya fasilitas tersebut, masyarakat Kota Palu dapat lebih mencintai produk-produk yang dimiliki Pertamina.
Selain itu, masyarakat dapat lebih sadar untuk berpindah dari pemakaian elpiji 3 kilogram bersubsidi ke bright gas 5,5 kilogram dan elpiji 12 kilogran nonsubsidi.
"Penyaluran gas elpiji nonsubdisi 5,5 kilogran tahun 2017 meningkat 10 persen dibandingkan 2016," ujar Isfahani.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten Bidang Perekonian dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sulteng Bunga Elim Somba mengatakan kehadiran lokasi taman wisata itu sangat penting, sebagai sarana untuk memberikan pendidikan dan mendorong masyarakat, untuk beralih dari menggunakan gas subsidi ke nonsubsidi.
"Pemprov Sulteng memberikan apresiasi atas usaha-usaha yang telah dilakukan Pertamina dalam mendorong kemajuan daerah," katanya.
Elim mengakui pada saat awal-awal melakukan migrasi dari elpiji subsidi 3 kilogram ke elpiji nonsubsidi 12 kilogram, dirasakan sangat berat oleh para aparatur sipil negara (ASN).
"Namun dengan adanya elpiji bright gas 5,5 kilogram, ini sangat bagus dan sangat membantu sekali," ungkap Elim.
Menurut Elim, kesadaran masyarakat dalam beralih menggunakan gas elpiji non subsidi, ditandai dengan serapan pengunaan bright gas sebanyak 20 ribu tabung hingga akhir tahun 2017.
"Kami berharap tahun 2018 dapat meningkat 30 persen," ujar Elim lagi.
Harapan lainnya adalah kampung-kampung dan lokasi pendidikan seperti itu dapat lebih banyak dibangun di seluruh wilayah Sulteng.
"Kami juga berharap Pertamina dapat terus memastikan penyaluran elpiji subisidi tetap lancar kepada masyarakat yang membutuhkan, serta dapat mengatasi kelangkaan elpiji jika hal itu terjadi," tutup Elim Somba.
Manajer Domestik Gas Regional VII Sulawesi Isfahani Mahdi mengatakan destinasi wisata itu merupakan wujud keseriusan Pertamina dan Hiswana Migas dalam mempromosikan produk gas nonsubsidi yakni Bright Gas 5,5 kilogram.
"Ini lokasi pertama di Sulawesi untuk mengenalkan dan memberikan informasi salah satu produk Pertamina tersebut kepada masyarakat," kata Isfahani saat meresmikan lokasi tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dengan adanya fasilitas tersebut, masyarakat Kota Palu dapat lebih mencintai produk-produk yang dimiliki Pertamina.
Selain itu, masyarakat dapat lebih sadar untuk berpindah dari pemakaian elpiji 3 kilogram bersubsidi ke bright gas 5,5 kilogram dan elpiji 12 kilogran nonsubsidi.
"Penyaluran gas elpiji nonsubdisi 5,5 kilogran tahun 2017 meningkat 10 persen dibandingkan 2016," ujar Isfahani.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten Bidang Perekonian dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sulteng Bunga Elim Somba mengatakan kehadiran lokasi taman wisata itu sangat penting, sebagai sarana untuk memberikan pendidikan dan mendorong masyarakat, untuk beralih dari menggunakan gas subsidi ke nonsubsidi.
"Pemprov Sulteng memberikan apresiasi atas usaha-usaha yang telah dilakukan Pertamina dalam mendorong kemajuan daerah," katanya.
Elim mengakui pada saat awal-awal melakukan migrasi dari elpiji subsidi 3 kilogram ke elpiji nonsubsidi 12 kilogram, dirasakan sangat berat oleh para aparatur sipil negara (ASN).
"Namun dengan adanya elpiji bright gas 5,5 kilogram, ini sangat bagus dan sangat membantu sekali," ungkap Elim.
Menurut Elim, kesadaran masyarakat dalam beralih menggunakan gas elpiji non subsidi, ditandai dengan serapan pengunaan bright gas sebanyak 20 ribu tabung hingga akhir tahun 2017.
"Kami berharap tahun 2018 dapat meningkat 30 persen," ujar Elim lagi.
Harapan lainnya adalah kampung-kampung dan lokasi pendidikan seperti itu dapat lebih banyak dibangun di seluruh wilayah Sulteng.
"Kami juga berharap Pertamina dapat terus memastikan penyaluran elpiji subisidi tetap lancar kepada masyarakat yang membutuhkan, serta dapat mengatasi kelangkaan elpiji jika hal itu terjadi," tutup Elim Somba.