Sulit cari operator alat berat, PT IMIP gelar pelatihan massal

id IMIP,MOROWALI,NIKEL

Sulit cari operator alat berat, PT IMIP gelar pelatihan massal

Seorang instruktur memberikan pengawahan kepada peserta pelatihan operator alat berat yang diselenggarakan PT.IMIP Morowali. (Antaranews Sulteng/Humas PT.IMIP)

Tiga pabrik dan dua PLTU sedang dalam persiapan untuk dibangun, tentunya membutuhkan tenaga-tenaga operator alat berat yang ahli.
Bahodopi, Sulteng, 6/6 (Antaranews Sulteng) - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menggelar pelatihan massal khusus untuk mencetak tenaga-tenaga operator alat berat yang bisa dipekerjakan di perusahaan itu. 

Menurut Manajer Departemen Sumber Daya Manusia PT IMIP Achmanto Mendatu di Bahodopi, Rabu, pelatihan massal ini dilakukan karena perusahaan kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang memiliki keahlian sebagai operator alat berat.

"Sejak 2017, kami sudah membuka lowongan kerja untuk 2.000 operator alat berat tapi sampai saat ini yang mendaftar dan dianggap memenuhi persyaratan tidak mencapai setengahnya," kata Datu, panggilan akrab Achmanto Mendatu.

Datu mengatakan pada April 2018, pihaknya bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat berkeliling untuk menyosialisasikan pelatihan tersebut ke seluruh kecamatan di Kabupaten Morowali guna menjaring peserta sebanyak-banyaknya karena kebutuhan tenaga operator alat berat di PT IMIP juga besar.

Namun, kata Datu, untuk gelombang pertama, dari target 200 orang peserta pelatihan operator alat berat, jumlah warga Kabupaten Morowali yang mendaftar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi hanya 60 orang atau belum mencapai setengah dari kursi yang disiapkan.

Baca juga: IMIP buka 2.000 lowongan kerja tenaga operator

"Kami juga kaget, padahal pelatihan ini gratis loh. Seluruh biayanya termasuk unit-unit alat berat yang digunakan dalam pelatihan ditanggung oleh PT IMIP. Artinya, pelatihan ini gratis buat peserta," kata Datu sambil menambahkan bahwa untuk sementara, pelatihan ini dikhususkan untuk warga Kabupaten Morowali.
 
Karyawan PT. IMIP Morowali (youtube.com)

Mengenai minimnya peserta pelatihan, Datu mengaku tak mengetahui penyebabnya. Meski demikian, pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemda Morowali agar jumlah peserta pelatihan operator alat berat bisa bertambah.

"Tapi itu ada batasnya. Jika benar-benar tak ada lagi warga Morowali yang berminat mengikuti pelatihan ini sementara kebutuhan kami akan tenaga operator alat berat yang ahli dan cakap terus bertambah, otomatis kami akan memberi peluang kepada warga di luar Kabupaten Morowali," ujarnya.

Senior Vice Presiden PT IMIP Slamet Viktor Panggabean mengatakan pihaknya memperkirakan kebutuhan akan tenaga kerja ahli di kawasan PT IMIP akan terus bertambah seiring masuknya sejumlah investasi baru di tempat itu.

"Tiga pabrik dan dua PLTU saat ini sedang dalam persiapan untuk dibangun, tentunya membutuhkan tenaga-tenaga operator alat berat yang ahli, syukur-syukur kalau kami bisa mendapatkan yang sudah tersertifikasi,” kata Slamet.

Baca juga: 3.000 tenaga kerja asing bekerja di IMIP

Menurut dia, pihaknya sampai saat ini masih fokus untuk lebih memprioritaskan tenaga kerja asal Kabupaten Morowali. Namun karena fakta di lapangan memperlihatkan bahwa jumlah peserta pelatihan tak mencapai setengah dari kuota yang disiapkan, pihaknya mulai membuka komunikasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah.

"Semoga peserta pelatihan bisa bertambah dan tenaga kerja lokal ahli yang kami butuhkan untuk operasional pabrik juga bisa terpenuhi," kata Slamet. 
 
Para peserta pelatihan operator alat berat yang diselenggarakan PT.IMIP Morowali diberi penjelasan mengenai bagian-bagian kendaraan berat. (Antaranews Sulteng/Humas PT.IMIP)