400 huntara Kementerian BUMN dibangun di Sigi

id huntara,sigi,gubernur

400 huntara Kementerian BUMN dibangun di Sigi

Bupati Sigi Irwan Lapatta (berdiri tengah) menyaksikan penandatanganan berita acara dimulainya pembangunan 400 hunian sementara bantuan Kemenyerian BUMN di Desa Sibalaya, Sabtu (13/10) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Palu (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola di sela kunjungannya melihat kondisi pengungsi akibat gempa di Kabupaten Sigi, Sabtu,  mencanangkan dimulainya pembangunan 400 unit hunian sementara (huntara) bantuan Kementerian BUMN melalui Bank Mandiri.

Huntara ini dibangun sebanyak 300 unit di Desa Lolu Karapan dan 100 unit di Desa Sibalaya Selatan, kata Karo Humas Pemprov Sulteng Haris Kariming kepada jurnalis di Palu, Sabtu.

"Lokasi pembangunan huntara ini dinyatakan aman untuk didiami hingga tersedianya hunian tetap dari pemerintah melalui Kemengerian PUPR. Dengan dibangunnya huntara ini, maka Kabupaten Sigi menjadi  daerah yang paling cepat menyediakan lahan untuk hunian sementara," ujar Haris.

Gubernur berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sigi agar nantinya yang menempati huntara ini benar-benar adalah warga pengungsi yang tidak mempunyai tempat tinggal lagi. Mereka adalah orang yang benar benar mengalami kehilangan tempat tinggal akibat bencana likuifaksi. 

Gubernur meminta kepada Bupati Sigi, para camat dan kepala desa agar meneliti dengan baik para calon penghuni huntara adalah benar warga Sigi yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana

Pada kunjungan itu, gubernur melihat dari dekat beberapa posko pengungsi dan kondisi infrastruktur di Sigi serta dampak likuifaksi di Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulawa, dan menyerahkan bantuan sembako di posko pengungsi Desa Salua, Kecamatan Kulawi.

Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Bina Marga Syaifullah Djafar dan Kepala BPBD Sulteng bartholomeus Tandigala meninjau kondisi jalan poros Palu-Kulawi dan Palu-Bangga. 

"Untuk poros Palu-Kulawi yang sebelumnya putus total karena rusak berat kini sudah bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua. Sementara poros Palu-Bangga belum pulih karena Kementerian PUPR bersama Dinas Bina Marga Sulteng sedang membangun jembatan darurat yang diharapkan selesai dalam lima hari ke depan. (Humprov Sulteng)