Palu (Antaranews Sulteng) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu mencatat selama tahun 2018, sebanyak 69 pelajar dan mahasiswa diduga menjadi korban penyalahgunaan Narkotika.
Kepala BNN Kota Palu, AKBP Abire Nusu dihubungi, Jumat mengatakan para pelajar dan mahasiswa itu sudah dilakukan rehabilitasi agar terlepas dari ketergantungan terhadap barang haram tersebut.
Saat jumpa pers, Kamis (27/12), AKBP Abire juga mengatakan sebagian dari pelajar dan mahasiswa itu harus menjalani perawatan rehabiltasi inap di Makassar dan Samarinda, sementara sebagian hanya melakukan rawat jalan.
“Kami melihat dari kondisi ketergantungan terhadap obat-obatan tersebut,” ujarnya.
BNN Palu kata Abire akan terus melakukan upaya pencegahan bekerjasama dengan semua elemen masyarakat dan melakukan sosialisasi di lembaga pendidikan di wilayah kota Palu.
Upaya pencegahan yang dilakukan dengan kampaye stop Narkoba, sosialisasi bahaya Narkoba, pembentukan relawan anti Narkoba dan sebaran informasi bahaya Narkoba bagi semua elemen masyarakat.
Selain itu, BNN Palu telah melakukan penandatangan perjanjian kerjasama di lingkungan pendidikan, supervisi lingkungan pendidikan, identifikasi kawasan awan narkoba melalui program pemberdayaan.
Di tahun 2018, BNN Palu berhasil mengungkap sebanyak tiga kasus dari target dua kasus, dengan tujuh tersangka serta barang bukti 22,9 gram Narkotika jenis sabu-sabu.
BNN Palu: 69 pelajar dan mahasiswa korban penyalahgunaan narkotika
Kepala BNN Kota Palu, AKBP Abire Nusu (dua dari kiri) didamping Kasi Rehabilitasi, Kasi Pencegahan dan Dayamas dan Kasubbag Umum saat jumpa pers, Kamis (27/12). (Antaranews Sulteng/Sulapto Sali)
Kami melihat dari kondisi ketergantungan terhadap obat-obatan tersebut
