Alquran mengantar manusia mengetahui baik dan buruk

id Ramadhan,Nuzulul Quran,MUI Palu

Alquran mengantar manusia mengetahui baik dan buruk

Ketua MUI Kota Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg menyampaikan ceramah beberapa waktu lalu. (Antaranews/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Zainal Abidin MAg mengemukakan Nuzulul Quran atau malam dimana Alquran salah satu tujuannya yakni Alquran sebagai pembeda yang baik dan buruk.

"Alquran di turunkan dengan tujuan, salah satunya sebagai petunjuk kepada manusia khususnya umat Islam untuk mengetahui yang baik dan buruk," ucap Prof Zainal Abidin MAg, di Palu, Senin.

Pernyataan Prof Zainal Abidin MAg itu mengutip Firman Allah dalam Surah Albaqarah Ayat 185 berbunyi 'Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)'.

Guru Besar Pemikiran Islam Modern IAIN Palu ini menyebut Alquran tidak di turunkan tanpa maksud dan tujuan. Bahkan, kata dia, Alquran tidak diturunkan dalam ruang kosong atau hampa. Melainkan ada suatu kondisi dan situasi tertentu sehingga Alquran di turunkan.

Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu menyatakan, beberapa ayat dalam Alquran yang menyesuaikam dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

Dengan demikian, Rektor Pertama IAIN Palu ini mengatakan dibutuhkan pemahaman yang mendalam terkait memahami Alquran. "Sehingga penafsiran dan pemahaman Alquran harus juga kontekstual dengan kondisi budaya dan msyarakat saat ini," sebutnya.

Dia menegaskan, pemahaman yang dinamis sangat dibutuhkan dalam memahami teks Alquran. Memahami Alquran tidak boleh dengan pemahaman yang statis. Akan tetapi, pemahaman itu tidak harus meninggalkan konteks sejarah Alquran di turunkan.

"Olehnya pemahaman terhadap Alquran itu harus dinamis dan tidak boleh statis tetapi tidak melepas sama sekali konteks kesejarahan turunnya Alquran," katanya.

Dengan demikian, beberapa ayat atau redaksi dalam Alquran bersifat umum, yang dapat memunculkan banyak penafsiran dan pendapat. Akan tetapi, banyaknya penafsiran dan pendapat terhadap redaksi yang bersifat umum dalam Alquran berdampak terhadap ilmu pengetahuan dan peradaban.

Sekaligus, kata dia, mengajarkan manusia untuk tidak ngotot dan bertahan pada suatu pendapat, serta meyakini bahwa pendapat yang di pertahankan paling benar, lalu menyalahkan yang lain. Dia menambahkan bahwa Alquran diturunkan pada malam kemuliaan, yang jauh lebih baik dari seribu bulan. Pernyataan ini mengutip Firman Allah dalam Surah Alqadr Ayat 1 dan 3.