Science Techno Park IPB ciptakan helm berbahan tandan kelapa sawit

id helm tandan kosong kelapa sawit,science techno park ipb

Science Techno Park IPB ciptakan helm berbahan tandan kelapa sawit

Pengunjung melihat helm yang terbuat dari tandan kosong kelapa sawit di pameran Ritech Expo 2019 dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Kita memang mengembangkan produk ramah lingkungan yang salah satunya berbahan dari tandan kosong kelapa sawit, yakni helm
Bali (ANTARA) - Kawasan Sains dan Teknologi (Science Techno Park) Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan helm berbahan tandan kosong kelapa sawit yang memiliki kekuatan menahan benturan yang lebih tinggi dari helm standar.

"Kita memang mengembangkan produk ramah lingkungan yang salah satunya berbahan dari tandan kosong kelapa sawit, yakni helm," kata staf di bawah Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual IPB Muhammad Hendra Wibowo yang ditemui Antara di pameran Ritech Expo 2019 dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24, Bali, Selasa.

Dia menuturkan helm tersebut telah lolos pengujian Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor SNI 1811/2007/Amd1:2010.

Helm itu terbuat dari polimer ABS recycle dan serat tandan kosong kelapa sawit dan dapat meredam energi tumbukan akibat bentuan.

"Bahkan kekuatan benturannya juga lebih baik atau setara dengan helm kualitas yang harganya sekitar Rp300 ribu sampai Rp500 ribu lebih, jadi udah di atas standar yang SNI-nya," tutur Hendra.

Hendra menuturkan saat ini helm tersebut belum banyak diproduksi tapi sudah dipasarkan secara dalam jaringan tapi masih dalam jaringan terbatas.

Di samping itu, pihaknya juga sedang menjajaki kerja sama dengan Gojek untuk pemanfaatan helm tersebut bagi para pengendara Gojek.

Helm tersebut juga dipamerkan di Indonesia Innovation Day 2019 di Jerman. Permohonan paten untuk helm itu telah diajukan pada 2016, sementara permohonan merek telah diajukan pada 2017.

Hendra menuturkan pihaknya masih mengembangkan dan membina perusahaan rintisan (startup) yang akan memproduksi helm tersebut untuk dijual ke konsumen.