Bandung (ANTARA) - Salah satu ulama besar dunia Al Habib Umar Bin Hafidz mendoakan agar musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, Indonesia segera berakhir.
"Ya Allah kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan kalimantan, ya Allah padamkan api itu wahai dzat yang Maha Kuasa," ujar Al Habib Umar Bin Hafidz saat memberikan ceramah pada acara Tabligh Akbar dan Napak Tilas Muassis NU di Masjid Raya Bandung, Provinsi Jawa Barat, Selasa malam.
Doa tersebut langsung di-amin-kan oleh ribuan jamaah atau warga Bandung yang memadati Kawasan Taman Alun-Alun Bandung dan sekitar Masjid Raya Bandung.
Mengenakan sorban berwarna putih dan jubah berwarna abu, Guru Besar Al Habib Umar Bin Hafidz dari Tarim, Yaman juga mendoakan agar Allah SWT menghilangkan segala dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
"Wahai yang Maha Mampu padamkan semua kebakaran itu dan hilangkan keburukan dari asap yang ada di sana, atau debu-debu api dan titik api dan semua bekas-bekasnya," ujar dia.
Dia juga mendoakan agar Allah SWT memadamkan api kemaksiatan, api fitnah dan api dosa yang ada dalam hati warga Jawa Barat (secara khusus) dan umumnya warga Indonesia.
Kepada ribuan jamaah, Habib Umar mengatakan setiap umat Islam yang pulang dari majelis dzikir seperti acara tersebut akan diberikan anugerah surga Allah SWT.
"Nabi Muhammad SAW bersabda 'tahukan kalian, apa gerangan oleh-oleh yang dibawa pulang dari majelis dzikir? Sesungguhnya hadiah yang dibawa pulang dari majelis dzikir adalah surganya Allah SWT'," kata dia.
Sementara itu, terkait Napak Tilas Muassis Nahdlatul Ulama (NU) Habib Umar, Habib Umar juga mengajak para jamaah untuk berdoa kepada Allah SWT agar derajat pendiri NU, Kiai Haji Mohammad Hasjim Asy'arie diangkat oleh Allah SWT.
"Ya Allah, angkat derajat Kiai Hasjim Asy'arie yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama dan para kiai ulama dan membantu Nahdlatul Ulama dan para penerus mereka semuanya," kata dia.
Pada acara tersebut hadir juga Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil dan orang nomor satu di Provinsi Jabar ini menyampaikan progres program keumatan Pemerintahan Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar, di antaranya Satu Desa Satu Hafidz (Sadesa) yang tahun ini sudah menyekolahkan sekitar 1.200 anak desa di berbagai pesantren. Para santri pun siap dilepas ke berbagai desa di Jabar.
Yang terbaru, untuk memperkuat misi Jawa Barat Juara Lahir dan Batin, Pemprov Jabar pun mengirim 30 Dai ke Yaman untuk menempuh pendidikan agama.
"Program mengirim beasiswa bersekolah ke Yaman dan program Satu Satu Desa Satu Hafiz Quran itu adalah nasehat Habib tahun lalu," tutur Emil.
Selain itu, terdapat pula English for Ulama, di mana lima ulama muda Jabar lulusan tahap pertama program ini akan dikirim ke Inggris pada November 2019 untuk berdakwah mengenai Islam yang damai.
"Tujuan (English for Ulama) untuk menyiarkan Islam yang damai, yang wasathiah," kata Emil.
Adapun Program keumatan Jabar Juara lainnya pun rutin dilaksanakan, mulai dari Maghrib Mengaji, Subuh Berjamaah Keliling, Kredit Mesra, hingga One Pesantren One Product (OPOP).
Program yang terakhir disebut, bertujuan mendorong pesantren di Jabar untuk mandiri secara ekonomi.
"Kita bercita -cita, pesantren di Jawa Barat punya usaha yang besar, supaya pesantren maju," kata Gubernur Emil.