Legislator ajak bank untuk kucurkan KUR khusus korban bencana Sulteng

id Gempa

Legislator ajak bank untuk kucurkan KUR khusus korban bencana Sulteng

Situasi hunian sementara (Huntara) Pengungsi Kelurahan petobo, Rabu (31/7/2019). Pascasembilan bulan gempa, tsunami dan likuefaksi yang menghantam Kota Palu dan sekitarnya para pengungsi mulai menata kehidupan mereka. (ANTARA/Moh.Ridwan)

Saya sudah minta ke salah satu bank agar mengalokasikan dana KUR khusus untuk korban bencana Sulteng. Mereka harus dibantu modal agar bisa bangkit kembali,

Palu (ANTARA) - Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Ahmad M Ali mengajak industri jasa keuangan (bank) di Sulawesi Tengah agar mengeluarkan kebijakan khusus untuk kredit usaha rakyat (KUR) kepada korban bencana di Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong yang dilanda gempa, tsunami dan likuefaksi setahun lalu.

"Saya sudah minta ke salah satu bank agar mengalokasikan dana KUR khusus untuk korban bencana Sulteng. Mereka harus dibantu modal agar bisa bangkit kembali," kata Ahmad Ali menanggapi setahun pascabencana Sulteng 28 September 2018 di Palu, Rabu.

Ahmad Ali hadir di Palu karena mendampingi istrinya Nilam Sari Lawira yang dilantik sebagai Ketua DPRD Sulteng hasil Pemilu 2019 dari Partai Nasdem.

Menurut Ahmad Ali, kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman di industri jasa keuangan belum cukup. Malah kata dia, menjadi beban utang yang besar bagi korban.

"Harus ditunjang dengan skema pembiayaan bagi para korban. Bagaimana mungkin mereka bisa bangkit kalau semuanya tidak ada. Maka perlu diintervensi melalui kebijakan perbankan," katanya.

Anggota DPR RI daerah pemilihan Sulteng itu mengatakan dirinya siap membantu jika bank tersebut memberikan syarat khusus agar ada kebijakan khusus untuk korban bencana Sulteng.

Selain itu kata dia, pemerintah daerah juga mestinya mengalokasikan anggaran yang memadai melalui kebijakan APBD guna mempercepat pemulihan pascabencana.

"Sehingga kata bangkit itu bukan sekadar retorika, tetapi ada tindakan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh para korban," katanya.

Terkait penanganan pascabencana di Sulteng, Ahmad Ali mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo menyampaikan kondisi para korban yang umumnya masih menetap di hunian sementara sehingga perlu tindakan percepatan pembangunan.

Dia mengatakan untuk memulihkan totalitas daerah-daerah bencana di empat daerah di Sulawesi Tengah perlu bantuan pemerintah pusat agar mempercepat proses pembangunan kembali Sulteng dari keterpurukan akibat gempa, tsunami dan likuefaksi.