Komoditas Ubi kayu belum jadi prioritas Parigi Moutong

id ubi kayu, singkong, parigi moutong

Komoditas Ubi kayu belum jadi prioritas Parigi Moutong

Petani mengolah lahannya untuk ditanami sayuran di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/2). Sebagian besar petani di daerah tersebut mulai kembali mengolah lahan pertanian mereka untuk ditanami sayuran serta beberapa tanaman lainnya setelah sempat terhenti akibat bencana alam pada 28 September 2018 lalu. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah.

Tahun ini luas panen ubi kayu ditarget 251 hektare yang tersebar di sejumlah wilayah potensial
Parigi (ANTARA) - Komoditas ubi kayu atau singkong saat ini belum menjadi tanaman prioritas di Kabupaten Parigi Mutong, Sulawesi Tengah untuk menopang ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun, di Parigi, Senin mengatakan target produksi komoditas ubi kayu 2019 sebesar 5.551 ton dengan produktivitas 227,98 kwintal per hektare, masih setara dengan 2018 yakni 5.053 ton.

"Tahun ini luas panen ubi kayu ditarget 251 hektare yang tersebar di sejumlah wilayah potensial," ujarnya.

Menurut dia, produksi komoditas itu masih terbilang kecil dari produksi tanaman penyangga ketahanan pangan kabupaten tersebut seperti jagung di subsektor hortikultura. Meski belum menjadi prioritas, namun tanaman ubi kayu selalu tersedia tanpa mengenal musim tanam.

Pada musim tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019 pemkab menargetkan 133 hektare, sedangkan musim tanam April hingga September  2019 ditargetkan seluas 131 hektare.

"Dari target itu luas tanam secara keseluruhan 263 hektare. Di sisi lain petani juga belum banyak tertarik membudidayakan ubi kayu di sektor perkebunan," katanya.

Secara geografis kontur tanah hampir semua wilayah di Parigi Moutong sangat subur sehingga cocok ditanami tanaman lokal, itu sebabnya sejumlah komoditas di daerah tersebut tidak mesti menunggu musim tanam meski terjadi cuaca ekstrim.

Selain itu, musim tanam dan panen tidak sekaligus terjadi di semua wilayah, ada fase dimana sebagian wilayah masih menanam dan ada pula panen termasuk komoditas padi.

"Parigi Moutong sangat unik, kapan saja bisa menanam meskipun berada di musim panas. Ini yang menyebabkan kondisi pangan kita selalu surplus karena kondisi geografis yang menunjang," ujar mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Parigi Moutong..

Dia berharap, petani di daerah itu agar selalu memanfaatkan lahan pertanian produktif yang tersedia untuk menunjang ketersediaan pangan daerah serta pendapatan masyarakat setempat.

Baca juga: Palawija Parigi Moutong selalu tersedia
Baca juga: Sasaran Produksi Ubi Kayu Sulteng 97.304 Ton