TNLL: Semua obyek wisata masih tutup

id tnll

TNLL:  Semua obyek wisata masih tutup

Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL),Jusman (ANTARA/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Sulawesi Tengah, menyatakan semua obyek wisata yang ada di kawasan konservasi masih ditutup sementara hingga batas waktu belum ditentukan.

"Nanti setelah kondisi sudah normal, kami langsung buka kembali," kata Kepala Balai besar TNLL, Jusman di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan di dalam kawasan konservasi banyak terdapat obyek wisata dan pengunjungnya cukup menggembirakan.

Tetapi karena adanya pendemik COVID-19, maka mau tidak mau harus ditutup guna menghindari penyebaran virus corona baik bagi pengunjung maupun petugas TNLL yang ada di setiap lokasi wisata.

Dari beberapa obyek wisata yang selama ini terbilang paling banyak dikunjungi wisatawan, termasuk mancanegara adalah Danau Tambing yang teretak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.

Bahkan oleh pemerintah provinsi telah dijadikan obyek wisata Danau Tambing sebagai salah satu destinasi unggulan dan sudah masuk dalam kalender wisata nasional.

Danau Tambing untuk sementara tidak bisa menerima kunjungan wisatawan, termasuk lokal.

Dia mengaku dengan ditutupnya sementara obyek wisata itu, pendapatan dari hasil penjualan tiket masuk pada 2020 ini dipastikan menurun drastis dibanding sebelumnya.

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata itu rata-rata berkisar 300-400 orang per tahunnya.

Pada saat libur Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa mencapai 3.000 orang.
 
Beberapa keunggulan obyek wisata Danau Tambing antara lain lokasi camping, memancing ikan, taman anggrek endemik, pengamatan burung , mendaki gunung dan juga memiliki spot berfoto yang menarik serta cocok bagi tempat penelitian dan pendidikan konservasi.

Obyek wisata lainnya adalah permandian air panas di Desa Kadidia, Kecamatan Nokilalaki,penangkaran satwa endemik tarsius di Desa kamarora, pendakian Gunung Lorekamtimpu dan Gunung Nokilalaki, patung megalik di wilayah Lore dan panangkaran burung maleo di Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa.