Tolitoli, Sulteng, (Antara.com) - Produktivitas gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan para petani di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, hingga kini terbilang masih rendah dibandingkan daerah lainnya di provinsi itu.
"Saya mendapat informasi dari dinas teknis bahwa produktivitas padi di daerah kita ini baru berkisar 3-4 ton gkp per hektare," kata Sekretaris Kabupaten Tolitoli, Nurddin HK, Rabu.
Ia mengatakan di daerah lainnya di Sulteng sekitar 4-5 ton per hektare, bahkan di luar Sulteng seperti di Jawa bisa 7-8 ton per hekatre.
Masih rendahnya tingkat produktivitas tanaman padi di Tolitoli dipengaruhi banyak faktor. Faktor tersebut mulai dari mengangkut benih, pupuk dan obat-obatan yang belum memadai.
Pola tanam yang tidak merata sesuai jadwal tanam sampai pada penggunaan alat pertanian pascapanen, termasuk mesin penggilingan masih menggunakan "one pass".
"Sementara di daerah lain rata-rata mesin penggilingan sudah "double" pass, jelas dari segi penggilingan saja, kita sudah kalah. "Itu sebabnya kualitas beras kita tidak sebagus daerah lain," katanya.
Faktor lainnya serangan hama masih tinggi dan juga pasokan air yang tidak lancar.
Itu semua faktor yang menyebabkan tingkat produktivitas tanaman padsi sawah di Tolitoli hingga kini masih rendah sehingga perlu mendapat perhatian serius pemerintah dan semua dinas terkait, termasuk peran serta Bulog ,gabungan kelompok tani (gapoktan) dan persatuan penggilingan padi (perpadi) di daerah itu.
Apa yang telah dilakukan Bulog Sulteng bersama dengan gapoktan di Tolitoli merupakan program yang paling tepat guna mengatasi permasalahan yang ada di petani. Program "on farm" kemitraan yang dilaksanakan Bulog dengan gapoktan Tolitoli perlu didukung dan terus dikembangkan karena merupakan solusi terbaik dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan produksi dan produktivitas gabah dan beras produksi petani.
"Saya selaku pemerintah daerah tentu sangat berharap petani di Tolitoli bisa meningkatkan produksi dan produktivitas gabah dan beras," katanya.
Jika semua pihak bersama-sama ikut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan-permasalah itu,niscaya ke depan produktivitas dan produksi gkp petani di Tolitoli akan meningkat sebagaimana diharapkan.
Muhamaad Nur, salah seorang pengurus gapoktan di Tolitoli membenarkan petani di daerah itu masih diperhadapkan pada berbagai permasalahan sehingga sulit sekali meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman padi.
Ia juga mengaku produktivitas padi petani Tolitoli masih rendah.
"Kita bisa saja meningkatkan seperti di daerah-daerah lain, asalkan didukung sarana dan prasana pertanian yang memadai," katanya.
Dia juga berharap pemerintah daerah melalui SKPD yang terkait dapat memperhatikan keluhan-keluhan dari petani.(BK03)
Berita Terkait
Penerapan pembelajaran berbasis digital di Tolitoli belum merata
Senin, 2 Desember 2024 16:38 Wib
Program pemberdayaan diarahkan bentuk perlindungan perempuan di Tolitoli
Minggu, 1 Desember 2024 21:01 Wib
Masyarakat diajak peduli lingkungan dan bebas sampah
Sabtu, 30 November 2024 14:25 Wib
Pemkab gandeng PGRI Tolitoli tingkatan kesejahteraan guru
Jumat, 29 November 2024 11:53 Wib
Tolitoli luncurkan program Rumah Data kelola informasi kependudukan
Senin, 4 November 2024 20:55 Wib
Pemkab-Tolitoli berikan edukasi masyarakat pentingnya imunisasi HPV
Minggu, 27 Oktober 2024 14:57 Wib
Sulteng harap bangsal hortikultura tingkat pendapatan petani di Tolitoli
Selasa, 22 Oktober 2024 0:08 Wib
Pemkab Tolitoli ajak masyarakat tingkatkan hasil produk olahan UMKM
Senin, 21 Oktober 2024 18:11 Wib