Pemkab Tolitoli ajak masyarakat tingkatkan hasil produk olahan UMKM
Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan hasil produk olahan dan pemasaran dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tolitoli Bahran di Desa Tinigi, Senin, mengatakan bahwa UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
"Tentu dengan adanya Rumah produksi (Bangsal pascapanen) dapat memberikan nilai tambah dan daya saing dalam pengolahan serta pemasaran hasil hortikultura para pelaku UMKM di Kabupaten Tolitoli," kata Bahran.
Ia menuturkan dalam rumah produksi dilengkapi dengan mesin pembuatan produk dan fasilitas kendaraan transportasi lainnya.
"Pada rumah produksi ini dapat mengelola seperti produk keripik pisang, nangka, sukun, dempo, pisang dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan daya saing serta nilai tambah hasil UMKM di Kabupaten Tolitoli," ucapnya.
Kata dia, dengan adanya prasarana rumah produksi tersebut terjadi peningkatan jumlah produksi lebih efektif dan efisien di Kabupaten Tolitoli.
"Harapannya masyarakat dan UMKM dapat meningkatkan inovasi dengan memproduksi produk aneka keripik-keripik buah yang lain," sebutnya.
Bahran pun mengajak masyarakat kedepannya bisa menerapkan pemanfaatan pekarangan yang mudah diusahakan sebagai peningkatan usaha dalam skala kecil dan rumah tangga.
"Masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah juga untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan gizi keluarga," ujarnya.
Sebelumnya Pemkab Tolitoli juga menjadikan Festival Ekrafest Gerakan Ekonomi Kreatif guna meningkatkan perekonomian di daerah itu.
Hal itu dapat memberikan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) daerah itu melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.
"Peluang pasar ini bisa membawa kontribusi kepada produk domestik bruto melalui UMKM di Tolitoli sebesar 60 persen dari PDB sehingga mampu menyerap tenaga kerja mencapai 90 persen di sektor UMKM," bebernya.
Salah satu tujuannya adalah untuk merangsang perputaran ekonomi di Kabupaten Tolitoli. "Ini upaya melaksanakan visi misi daerah khususnya sektor UMKM dengan target perputaran ekonomi di sektor kuliner mencapai Rp2 hingga Rp3 miliar selama sembilan hari pelaksanaan kegiatan tersebut," ujarnya.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tolitoli Bahran di Desa Tinigi, Senin, mengatakan bahwa UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
"Tentu dengan adanya Rumah produksi (Bangsal pascapanen) dapat memberikan nilai tambah dan daya saing dalam pengolahan serta pemasaran hasil hortikultura para pelaku UMKM di Kabupaten Tolitoli," kata Bahran.
Ia menuturkan dalam rumah produksi dilengkapi dengan mesin pembuatan produk dan fasilitas kendaraan transportasi lainnya.
"Pada rumah produksi ini dapat mengelola seperti produk keripik pisang, nangka, sukun, dempo, pisang dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan daya saing serta nilai tambah hasil UMKM di Kabupaten Tolitoli," ucapnya.
Kata dia, dengan adanya prasarana rumah produksi tersebut terjadi peningkatan jumlah produksi lebih efektif dan efisien di Kabupaten Tolitoli.
"Harapannya masyarakat dan UMKM dapat meningkatkan inovasi dengan memproduksi produk aneka keripik-keripik buah yang lain," sebutnya.
Bahran pun mengajak masyarakat kedepannya bisa menerapkan pemanfaatan pekarangan yang mudah diusahakan sebagai peningkatan usaha dalam skala kecil dan rumah tangga.
"Masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah juga untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan gizi keluarga," ujarnya.
Sebelumnya Pemkab Tolitoli juga menjadikan Festival Ekrafest Gerakan Ekonomi Kreatif guna meningkatkan perekonomian di daerah itu.
Hal itu dapat memberikan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) daerah itu melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.
"Peluang pasar ini bisa membawa kontribusi kepada produk domestik bruto melalui UMKM di Tolitoli sebesar 60 persen dari PDB sehingga mampu menyerap tenaga kerja mencapai 90 persen di sektor UMKM," bebernya.
Salah satu tujuannya adalah untuk merangsang perputaran ekonomi di Kabupaten Tolitoli. "Ini upaya melaksanakan visi misi daerah khususnya sektor UMKM dengan target perputaran ekonomi di sektor kuliner mencapai Rp2 hingga Rp3 miliar selama sembilan hari pelaksanaan kegiatan tersebut," ujarnya.