Palu (ANTARA) - Panitia pelaksana (Panpel) Haul Guru Tua menetapkan pelaksanaan Haul ke-57 pendiri Alkhaairat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau "Guru Tua" jatuh pada tanggal 12 April 2025 berdasarkan hasil kesepakatan rapat perdana panitia Haul Guru Tua ke- 57.
Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Alwi Saggaf Aljufri di Palu, Selasa, mengatakan Haul Guru Tua tahun 2025 ini harus lebih baik dari sebelumnya.
"Evaluasi yang telah dilakukan tahun lalu menjadi catatan penting bagi panitia untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti tahun sebelumnya," katanya.
Puncak Haul akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 12 April 2025 atau 13 Syawal 1446 Hijriah.
Untuk itu, ia meminta panitia untuk solid agar dapat meminimalisir kesalahan, dan paling tidak mendekati kesempurnaan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Habib Sayyid Mohsen Alaydrus mengatakan dalam rangkaian Haul kali ini akan diupayakan oleh Majelis Pendidikan PB Alkhairaat untuk melaksanakan sarasehan kurikulum muatan lokal Kealkhairaatan.
Selain itu juga, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kota Palu untuk pelaksanaan Festival Raodhah yang merupakan rangkaian haul.
"Kegiatan ini sudah rutin dilakukan setiap tahun, namun tentunya kami akan berusaha untuk menyajikan yang terbaik," ujarnya.
Haul sendiri dikenal sebagai peringatan wafatnya seorang tokoh yang biasanya diisi dengan doa bersama. Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua merupakan pendiri pusat pendidikan Alkhairaat yang berpusat di Ibu Kota Sulawesi Tengah.
Guru tua merupakan salah satu tokoh pembawa Islam di Sulawesi Tengah dan kawasan timur Indonesia.
Guru Tua merupakan ulama sekaligus tokoh pendidik yang menyampaikan syiar Islam ke berbagai bagian negeri, termasuk Pulau Jawa, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ternate, dan Maluku Utara hingga menetap di Sulawesi Tengah, tempatnya membangun pusat pendidikan Islam yang dinamai Alkhairaat.
Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 400 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Dan saat ini telah mencapai lebih dari 1.550 madrasah.