Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri menindaklanjuti video pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) diduga WNI, yang beredar di media sosial.
Dalam salah satu video yang diunggah oleh Suwarno Cano Swe dalam akun Facebook-nya, tampak tiga ABK sedang membantu seorang ABK lain untuk berdiri. Karena tidak mampu menggerakkan badannya, akhirnya ABK tersebut digendong.
Para ABK tersebut berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa Banyumasan atau logat ngapak.
Sementara itu, video kedua memperlihatkan tiga orang yang berbicara bahasa Mandarin, sedang membungkus jenazah ABK. Tidak jelas siapa ABK tersebut.
Dan di video ketiga, jenazah ABK yang telah terbungkus itu dilarung ke laut.
"Belum diketahui secara jelas identitas jenazah yang dilarung maupun rekan-rekan kerja almarhum. Informasi sementara menyebutkan para ABK berasal dari Indonesia dan lokasi pelarungan di perairan Somalia," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Sabtu.
Menurut Judha, Kemlu telah menghubungi akun media sosial yang pertama kali mengunggah video tersebut, tetapi belum ada informasi lebih detail yang diperoleh.
"KBRI Beijing dan KBRI Nairobi juga tengah mencari informasi mengenai kejadian ini kepada otoritas setempat," kata Judha.
Tiga video yang diunggah oleh Suwarno Cano Swe disertai keterangan bahwa WNI Indonesia yang dilarung di laut Somalia merupakan ABK kapal Luqing Yuan Yu 623.
Ia menulis bahwa telah terjadi perbudakan sekaligus penganiayaan terhadap para ABK, seperti pukulan, tendangan, pukulan menggunakan pipa besi, botol kaca, dan setrum pelumpuh.
ABK Indonesia yang sakit juga dipaksa tetap bekerja hingga kakinya lumpuh tidak bisa berjalan dan pada akhirnya meninggal dunia.
Rekan-rekan kerja ABK tersebut sekarang dipindah ke kapal Lu Huang Yuan Yu 115, padahal mereka menginginkan pulang, tetapi tidak diizinkan.
Berita Terkait
Pemkab Sigi ajak masyarakat rutin konsumsi sayur dan buah tiap hari
Selasa, 23 April 2024 12:02 Wib
Pengiriman buah pisang ke Kalimantan
Senin, 1 April 2024 21:18 Wib
Ahli gizi ungkap soal mitos durian tinggi kolesterol
Senin, 26 Februari 2024 16:06 Wib
Otorita IKN fokuskan sentra ketahanan pangan buah di Desa Sukomulyo
Jumat, 23 Februari 2024 14:22 Wib
Rusdy Mastura harap Agro Wisata Buah tingkatkan perekonomian petani
Selasa, 30 Januari 2024 13:02 Wib
Gula dalam buah-buahan juga dapat meningkatkan berat badan
Selasa, 23 Januari 2024 14:06 Wib
Peluang ekspor buah durian montong
Sabtu, 20 Januari 2024 14:17 Wib
Otorita IKN gandeng Perum LKBN ANTARA dan mitra kembalikan kejayaan buah lokal
Senin, 18 Desember 2023 8:09 Wib