Sebanyak 1,2 juta pohon durian Sulteng telah menghasilkan buah

id Ekspor durian, durian, dinas TPH, TPH Sulteng, pemprov Sulteng, Nelson metubun, Tiongkok

Sebanyak 1,2 juta pohon durian Sulteng telah menghasilkan buah

Dok- Warga berebut mengambil buat durian pada Festival Durian di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (6/7/2023). (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) mencatat sebanyak 1,2 juta pohon durian di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menghasilkan buah dan siap berkontribusi di pasar ekspor Tiongkok.

"Total jumlah pohon durian di Sulteng kurang lebih 3,7 juta. 2,2 juta diantaranya belum belum produktif, sedangkan 1,2 juta lainnya sudah menghasilkan," kata Kepala Dinas TPH Sulawesi Tengah Nelson Metubun di Palu, Kamis.

Ia menjelaskan produksi durian Sulteng terus berkembang dari tahun ke tahun, yang mana produksi Tahun 2023 sebanyak 743.255 kwintal per pohon, atau mengalami peningkatan sekitar 179.999 kwintal per pohon dibandingkan produksi 2022 hanya 563.256 kwintal per pohon.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata produksi buah segar durian Sulteng sekitar 433.189 ton lebih per tahun.

"Secara nasional Sulteng berada di peringkat delapan daerah penghasil durian di Indonesia setelah Provinsi Banten. Meski begitu Sulteng menjadi daerah pertanian yang siap mengekspor durian ke negeri Tirai Bambu yang di jadwalkan pada Februari 2025," tuturnya.

Ia memaparkan sebelum melakukan ekspor perdana, Pemerintah Indonesia akan melakukan simulasi terlebih dahulu guna memantapkan proses pengiriman nantinya.

Ekspor komoditas durian langsung Indonesia ke Tiongkok melalui Pelabuhan Pantoloan Palu dengan estimasi perjalanan kurang lebih sembilan hari.

"Sebelumnya ekspor ke Tiongkok melalui proses yang panjang melalui Vietnam dan Thailand dengan estimasi waktu perjalanan 42 hari. Adanya kerja sama pemerintah Indonesia dan Tiongkok di sektor ekspor durian, maka Sulteng mengambil kesempatan tersebut," ujar Nelson.

Ia menambahkan, sekitar 3.056 hektare kebun durian dan 1.379 petani durian di Sulteng telah teregistrasi guna memenuhi protokol ekspor ke negara tersebut, yakni memenuhi standar Good Agriculture Practices (GAP) atau cara budi daya pertanian yang baik dan standar Good Handling Practices (GHP).

Adapun varian siap ekspor yakni durian jenis Montong, Musangking, Duri Hitam dan Bawor dengan tingkat kematangan pengiriman buah ke negara tujuan sekitar 80 hingga 90 persen.

Rencana ekspor ke pasar Tiongkok berupa durian frozen atau kemasan dengan dua jenis pengiriman yakni daging durian beserta biji dan dalam bentuk pasta.

"Kami berharap melalui ekspor durian, perekonomian Sulteng lebih meningkat. Hingga kini sektor Pertanian masih menjadi andalan Sulteng, selain industri pertambangan," kata dia.