Palu (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, berupaya mencegah terjadinya ledakan jumlah kelahiran bayi pasca-COVID-19 dengan meningkatkan penyuluhan keluarga berencana di semua kecamatan di daerah itu, Senin.
Kepala DPPKB Poso dr Djani Moula yang turun langsung pada sosialisasi itu mengatakan di masa pandemi COVID-19, masyarakat yang menetap di rumah cenderung mengabaikan penggunaan alat KB, sehingga dapat mengakibatkan tingginya angka kelahiran bayi.
"Nah, olehnya kami terus melakukan penyuluhan KB dan termasuk pelayanan alat KB gratis, puncak pelayanan KB gratis itu pada 29 Juni, namun akan terus ditindaklanjuti terus menerus," ujarnya.
Selain penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi dan KB gratis itu, katanya, DPPKB juga mengontrol ketersediaan obat dan alat kontrasepsi di masing-masing pelayanan kesehatan.
Hal itu, menurut dia, agar selalu tersedia sehingga masyarakat yang membutuhkan bisa menjangkau di puskesmas terdekat.
Dia mengatakan guna mencegah meningkatnya jumlah kelahiran bayi merupakan salah satu upaya menjaga kestabilan ekonomi keluarga.
Menurutnya semakin bertambahnya bayi saat COVID-19 ini, akan mempersulit ekonomi bagi keluarga sendiri dan juga akan berdampak pada negara.
Selain penyuluhan, DPPKB juga melakukan sosialisasi pencegahan penyakit kanker pada payudara dan mulut rahim. Menurutnya ber KB, merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kanker pada payudara dan mulut rahim.
"Ya kalau melahirkan terus, bisa mengakibatkan kanker pada mulut rahim dan juga kanker payudara yang banyak menyusui," katanya.
Untuk mencegah kanker payudara dan mulut rahim, harus membiasakan diri hidup bersih, khususnya bagi payudara dan rahim.
Ia menjelaskan cara mengetahui kanker payudara dengan cara meraba sekitar payudara, jika ada benjolan sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter.