Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi berupaya mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi AS kepada ratusan pengusaha AS yang tergabung dalam US Chamber of Commerce (Kamar Dagang AS) dan US-ASEAN Business Council.
Pada 23 dan 24 September 2020, Dubes Lutfi secara maraton menggelar pertemuan dengan lebih dari 30 anggota Kamar Dagang AS dan lebih dari 70 perwakilan dari perusahaan anggota US-ASEAN Business Council yang tersebar di berbagai belahan dunia.
"Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebelum 2036 dan keluar dari middle-income trap (jebakan negara berpendapatan menengah--red), Indonesia perlu meningkatkan kontribusi investasi terhadap PDB dengan menciptakan iklim investasi yang baik,” papar Dubes Lutfi seperti disampaikan dalam rilis KBRI Washington DC, Jumat.
Khusus terkait kerja sama ekonomi RI-AS, Lutfi memprioritaskan investasi, perdagangan dua arah, konektivitas digital, kesehatan, dan sumber daya manusia.
“Selain itu, Indonesia perlu memaksimalkan kontribusi ekspor-impor terhadap PDB, serta mendorong industri manufaktur dan industrialisasi melalui inovasi, transfer teknologi, serta perbaikan sistem pendidikan dan kesehatan,“ tambahnya.
Penunjukan Muhammad Lutfi sebagai Dubes RI yang baru di AS mendapatkan sambutan positif dari kalangan bisnis AS.
“Terpilihnya Dubes Lutfi sebagai Dubes RI untuk AS menunjukkan keseriusan Presiden Jokowi untuk meningkatkan hubungan dengan AS di segala bidang, termasuk ekonomi,” tutur Presiden US-ASEAN Business Council Alex Feldman.
Sementara itu,John Goyer, Eksekutif Direktur urusan Asia Tenggara, Kamar Dagang AS, menyatakan bahwa Indonesia merupakan prioritas utama bagi Kamar Dagang AS.
Perusahaan yang hadir dalam pertemuan virtual dengan Dubes Lutfi tersebut berasal dari berbagai sektor, antara lain ekonomi digital, infrastruktur, energi, aviasi, dan kesehatan.
AS merupakan mitra dagang ke-16 bagi Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia-AS mencapai 30 miliar dolar AS (sekitar Rp448 triliun) dengan neraca perdagangan memperlihatkan surplus di pihak Indonesia.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal RI pada 2019, AS merupakan sumber penanaman modal asing (PMA) ke-7 dengan nilai investasi sebesar 989.348,9 juta dolar AS (sekitar Rp14,7 triliun) pada 791 proyek.
Berita Terkait
Eropa: Tidak ada lagi tempat bagi ekstremisme, Rusia, Iran di Suriah
Selasa, 17 Desember 2024 13:35 Wib
Dua tewas dalam penembakan di sekolah di Wisconsin, AS
Selasa, 17 Desember 2024 9:26 Wib
Mesir: Rencana Israel di Golan cerminkan kurangnya keinginan berdamai
Senin, 16 Desember 2024 13:49 Wib
Pakistan luncurkan kampanye anti-polio di tengah peningkatan kasus
Senin, 16 Desember 2024 10:40 Wib
Kiev tunda penandatanganan kesepakatan mineral dengan AS
Minggu, 15 Desember 2024 11:58 Wib
Bukti awal temukan eks PM Bangladesh terlibat kasus penghilangan paksa
Minggu, 15 Desember 2024 11:56 Wib