Palu, (antarasulteng.com) - Jembatan Dolago sepanjang 110 meter, di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah siap diresmikan penggunaannya oleh pemerintah.
"Rencananya mau diresmikan menteri baru-baru ini, tapi tidak jadi," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Tengah Syaifullah Jafar di Palu, Rabu.
Dia mengatakan sejauh ini belum diketahui kapan jembatan yang dibangun dengan anggaran APBN 2014 tersebut diresmikan.
"Jembatan Dolago sudah open traffic, tinggal mau diresmikan," katanya.
Jembatan Dolago yang menghubungkan Parigi Moutong dan beberapa kabupaten di wilayah Sulawesi Tengah bagian timur tersebut sebelumnya ambruk dihajar banjir bandang pada 12 Agustus 2012.
Pemerintah pusat menganggarkan kembali pembangunannya pada 2013 melalui APBN di Direktorat Bina Marga.
Pembangunan jembatan tersebut dikerjakan PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp45,717 miliar dengan masa kontrak 540 hari (18 bulan) terhitung sejak 3 Juli 2013 sampai 23 Desember 2014.
Laman PT. Brantas Abipraya menyebutkan proyek APBN di Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga tersebut menggunakan metode konstruksi perancah struktur balok dan lantai menggunakan "shoring truss" yang dirancang PT. Brantas Abipraya.
Bentang utama sistem tersebut digunakan untuk sungai yang sering dilanda banjir bandang dengan membawa material sampah beserta kayu.
Dalam lama itu disebutkan beberapa keunggulan shoring truss antara lain dapat menahan seluruh beban beton dan "begisting" serta perancah yang menjadi beban pada saat pelaksanaan kontruksi di bentang utama.
Keunggulan lainnya dapat memitigasi risiko kerusakan pada masa pelaksanaan akibat banjir yang membawa material.
Jembatan tersebut menggunakan tiang pancang pipa baja diameter 30 centimeter dengan kedalaman 15 meter.
Jembatan tersebut merupakan jembatan beton prategang dengan panjang 110 meter dan panjang bentang utama 70 meter serta lebar 14,5 meter serta dikerjakan dengan konstruksi beton pelengkung.(skd)
