KPU sebut angka partisipasi pemilih Pilkada Sulteng 74,5 persen

id Kpu sulteng, tanwir lamaming,Partisipasi pemilih

KPU sebut angka partisipasi pemilih Pilkada Sulteng 74,5 persen

Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah, Tanwir Lamaming. ANTARA/HO/KPU Sulteng

Palu (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan partisipasi pemilih pada pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2020 berada di angka presentasi 74,5 persen.
 
"Dibandingkan Pilkada 2015 angka partisipasi pemilih hanya 69 persen, dan di Pilkada ini justru naik drastis berada di angka 74,5 persen," kata Ketua KPU Sulteng Tanwir Lamaming yang dihubungi, di Palu, Selasa.
 
Menurut dia, dengan angka itu menunjukkan bahwa masyarakat Sulteng sudah turut membantu dan menyukseskan pesta demokrasi di provinsi ini dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menyalurkan hak pilih.
 
Olehnya, KPU sebagai penyelenggara utama menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut mendukung suksesnya Pilkada di Sulteng, bak institusi TNI/Polri, Pemerintah maupun pemangku kepentingan hingga masyarakat.
 
Berdasarkan hasil pleno KPU Sulteng, tercatat surat suara sah sebanyak 1.495.367 suara dan suara tidak sah 30.204 suara, total suara sah dan tidak sah sebanyak 1.525.571 suara.
 
Lalu, pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1.484.172 pemilih, terdiri dari laki-laki 732.026 pemilih dan perempuan 752.146 pemilih, jumlah pemilih yang pindah memilih (DPPh) yang menggunakan hak pilih 8.314 pemilih dan jumlah pemilih tidak terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilih menggunakan KTP-el atau surat keterangan (DPTb) 33.085 pemilih dengan jumlah keseluruhan 1.525.571 pemilih dari total jumlah terdaftar di DPT model A.3-KWK 2.022.191 pemilih.
 
"Dari perolehan suara pasangan calon gubernur/wakil gubernur, calon nomor urut 1 pasangan Mohamad Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala memperoleh 604.033 suara, dan pasangan calon nomor urut 2 Rusdy Mastura-Ma'mun Amir memperoleh 891.335 suara," papar Tanwir.
 
Dia menilai, dari hasil penyelenggaraan Pilkada 2020 ada sejumlah hal yang perlu di evaluasi, seperti administrasi kepemiluan, salah satu contoh data pemilih kali-laki dan perempuan kadang tertukar, sehingga ketika di sinkronisasi terjadi ketidakcocokkan data.
 
"Tetapi evaluasi khusus adalah jumlah surat suara tidak sah angkanya cukup tinggi hingga 30.204 suara. Banyak faktor mempengaruhi hal ini, tidak semata-mata karena ketidaktahuan, tetapi ada juga unsur lain. Boleh jadi karena disengaja, tetapi masih butuh penelitian lanjutan," ucap Tanwir.

Baca juga: Partisipasi pemilih di Sigi lampaui target nasional
Baca juga: Cagub Rusdy-Ma'mun unggul di Parigi Moutong hasil pleno KPU
Baca juga: Partisipasi pemilih Pilgub Sulteng 70,9 persen