Pondok Pesantren di Parigi Moutong dukung Operasi Tinombala

id Operasi Tinombala, ponpes, terorisme, Parigi Moutong, Sulteng

Pondok Pesantren di Parigi Moutong dukung Operasi Tinombala

Para santri dan Pengurus Pondok Pesantren "Nurul Amanah" di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong berpose sambil memegang spanduk bertuliskan "Tolak Paham Radikal dan Terorisme", Minggu (27/12/2020). ANTARA/HO/Pondok Pesantren Nurul Amanah)

Parigi (ANTARA) -
Pondok Pesantren di Kabupaten Parigi Moutong mendukung kegiatan Operasi Tinombala dalam upaya penumpasan kelompok sipil bersenjata yang mengatasnamakan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
 
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan menyelesaikan persoalan ini, dengan harapan tidak ada lagi aksi-aksi teror yang justru meresahkan masyarakat," kata Pimpinan Pesantren Nurul Amanah Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, di Parigi, Minggu.
 
Menurut dia, aksi yang dilakukan kelompok MIT tidak berkesesuaian dengan ajaran agama apapun, termasuk Islam, sebab konsep jihad yang mereka terapkan selama ini keliru dan keluar dari konteks ajaran Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
 
Oleh karena itu, operasi penumpasan kelompok teroris yang dilakukan aparat keamanan TNI/Polri, juga perlu dukungan berbagai pihak, baik itu pemerintah, pemangku kepentingan maupun masyarakat secara umum.
 
"Islam tidak mengajarkan kekerasan, Islam tidak mengajarkan teror. Kita tidak ingin persoalan ini terus berlarut dan kita tidak ingin ada orang-orang terjebak dan masuk dalam kelompok tersebut," ujar Yusuf.
 
Ia juga menilai pentingnya pencegahan paham radikal masuk di tengah masyarakat, maka edukasi melalui deradikalisasi merupakan salah satu cara yang tepat dilakukan pemerintah, aparat keamanan termasuk tokoh-tokoh agama.
 
"Di samping melakukan operasi, penguatan ideologi Pancasila dan ilmu agama juga perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda lebih cerdas memahami situasi. Tokoh-tokoh agama dan masyarakat juga harus turut serta mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus ke jalan yang salah," demikian Yusuf.