Pelabuhan Parigi buka pangkalan Kapal Perintis permudah akses Tol Laut

id Tol laut, kapal perintis, pelabuhan Parigi, transportasi laut, Parigi Moutong, sulteng

Pelabuhan Parigi  buka pangkalan Kapal Perintis permudah akses Tol Laut

Kapal Perintis Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 13 berlabuh dan mengatur kontainer yang berisikan beras untuk di angkut menuju pasar Sulawesi Utara di Pelabuhan Parigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (19/1/2021). Bongkar muat barang di Pelabuhan Parigi oleh kapal pengangkut logistik melalui rute tol laut sudah berlangsung sejak pertengahan 2020 hingga 2021. ANTARA/Moh. Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Otoritas Pelabuhan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah membuka pangkalan bagi kapal perintis guna mempermudah akses Tol Laut untuk distribusi barang antarpulau.
 
"Pelabuhan Parigi menjadi salah satu pangkalan kapal perintis dan armada masih dalam perjalanan dari Pontianak, Kalimantan Barat menuju Parigi Moutong. Diupayakan pekan ini armada laut tersebut tiba," kata Kepala Pelabuhan kelas tiga Parigi, Kabupaten Parigi Moutong Abd Faisal AB Pontoh di Parigi, Rabu.
 
Selain itu Pelabuhan Parigi juga menjadi pelabuhan transit bagi dua kapal perintis berpangkalan di Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Banggai yang saat ini melayani rute Parigi sejak pertengahan 2020.
 
Oleh karena itu, hadirnya kapal perintis nanti maka paling tidak ada empat kapal barang tol laut keluar-masuk Pelabuhan Parigi mengangkut logistik antarpulau dengan rute pelayaran yakni Provinsi Gorontalo, Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, pelabuhan Pagimana, Kabupaten Banggai, Pelabuhan Ampana, Tojo Una-Una dan Pelabuhan Parigi serta Pelabuhan Tinombo, Parigi Moutong, Sulteng.
 
"Ini peluang besar bagi pengusaha lokal memanfaatkan moda transportasi tol laut untuk angkutan barang dengan biaya transportasi lebih hemat guna mempermudah aktivitas antarpulau," ujar Faisal.
 
Dia mengemukakan, hingga kini animo distributor barang dan pelaku usaha lokal lainnya masih sedikit memanfaatkan kegiatan tol laut, padahal Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan telah memberikan kebijakan subsidi bagi angkutan ini dengan biaya angkut lebih murah.
 
Salah satu kegiatan bongkar-muat barang sejak dibuka rute Parigi, baru dimanfaatkan distributor beras, dengan rata-rata angkut balik kurang lebih 200 ton persatu kali pengiriman ke Pelabuhan Bitung.
 
"Parigi Moutong memiliki banyak komoditas hasil bumi mulai dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan hingga sektor kelautan dan perikanan. Sayang jika fasilitas ini tidak dimanfaatkan oleh pengusaha lokal," ucapnya.
 
Tol laut sebagai nawacita Persiden Republik Indonesia Joko Widodo, bertujuan untuk membangun dari pinggiran dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan angkutan antarpulau dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah maupun Nasional.
 
Saat ini, katanya, otoritas pelabuhan setempat sedang menunggu langkah-langkah konkret dilakukan Pemerintah Parigi Moutong guna memaksimalkan program moda transportasi tol laut.
 
"Memaksimalkan angkutan barang menggunakan transportasi laut harus didukung berbagai pihak terkait di luar pemerintah seperti Kadin, HIPMI maupun asosiasi-asosiasi pengusaha lainnya supaya dapat terorganisir agar berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," demikian Faisal.