Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing menggandeng LKBN ANTARA membuka kelas daring penulisan karya jurnalistik untuk para pengajar dan mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di China, Senin.
Kelas tersebut diikuti 122 mahasiswa dan dosen Program Studi BIPA dari berbagai perguruan tinggi di China yang sebagian di antaranya sudah memasuki libur semester musim semi.
"Kelas ini bagian dari program peminatan yang tidak akan ditemui di kelas umum," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya saat membuka kelas yang diisi oleh para pemateri dari Perum LKBN ANTARA.
Menjelang akhir tahun, Atdikbud KBRI Beijing membuka kelas bahasa daerah, yakni Jawa dan Sunda. Sama dengan kelas bahasa daerah, kelas penulisan karya jurnalistik ini juga menyedot minat para pelajar dan pengajar BIPA di China.
"Setelah mendapatkan pembekalan dari pemateri, tulisan para peserta akan kami lombakan untuk memperebutkan hadiah total senilai 10.000 RMB. Oleh sebab itu, jangan sampai terlewatkan karena hadiahnya sangat besar," kata Yaya mengingatkan para peserta.
Oleh karena tingginya, minat pelajar dan pengajar BIPA yang mengikuti kelas tersebut, maka KBRI Beijing membatasi jumlah peserta agar lebih terkonsentrasi.
"Ini baru program awal. Untuk yang belum bisa mengakses kelas ini pada hari ini, diharapkan bisa mengikuti kelas berikutnya," ujarnya mengimbau para peserta tidak mendapatkan akses pada kelas pembukaan tersebut.
General Manager Redaksi LKBN ANTARA Sapto Heru Purnomojoyo dalam kesempatan tersebut mendorong para mahasiswa BIPA di China agar lebih banyak mendayagunakan kemampuan bahasa Indonesianya dengan menulis berbagai karya tulis yang penting bagi orang lain.
"Dengan membuat tulisan yang baik, setidaknya dapat meredam tulisan-tulisan negatif di medsos. Jadi, perbanyaklah tulisan yang bernilai positif," ujar Redaktur Pelaksana ANTARA tersebut.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengapresiasi kelas penulisan karya tulis untuk BIPA yang digelar KBRI Beijing bersama ANTARA sebagai satu-satunya kantor berita resmi Indonesia itu.
"Sangat bagus sekali kegiatan ini. ANTARA cukup memberikan kontribusi yang besar dalam menjembatani komunikasi antarmasyarakat kedua negara," ucap Dubes RI untuk China yang juga merangkap Mongolia itu.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan materi penulisan berita dan karangan khas dari Editor Senior Bidang Kesra ANTARA Masuki M Astro selain juga teknik fotografi yang diampu oleh pewarta foto ANTARA Muhammad Adimaja.
"Untuk membuat tulisan yang bagus, maka harus banyak membaca. Berbagai jenis makanan halal dan pariwisata di China sangat menarik bagi pembaca di Indonesia," kata Masuki memberikan tipsnya kepada para pelajar BIPA sebelum mengirimkan tulisan yang akan dilombakan.
Di China terdapat 18 perguruan tinggi yang membuka Prodi BIPA. Setiap tahun terdapat sedikitnya 20 mahasiswa BIPA dari China yang mendapatkan kesempatan belajar Bahasa Indonesia di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia melalui program beasiswa Dharmasiswa.
Keberangkatan 20 peserta seleksi Dharmasiswa tahun 2020 dari China ke Indonesia ditunda akibat pandemi dan sedang direncanakan keberangkatan tahun 2021. ***2***(T.M038)