Jakarta (ANTARA) -
"Tingkat kepuasan yang sangat tinggi menunjukkan bahwa Jokowi tetap dipercaya oleh publik," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Menurut Leonard, publik menilai pilihan-pilihan kebijakan pemerintahan Jokowi dalam menghadapi pandemik COVID-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkan-nya masih layak untuk didukung.
"Keputusan Jokowi untuk tidak melakukan 'lockdown' memberi kesempatan bagi pelaku ekonomi untuk tetap berusaha, meskipun ada sejumlah pembatasan yang diberlakukan," tutur Leonard.
Pemerintah kini menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Di sisi lain, ketidakpuasan publik yang mencapai 25,2 persen dipengaruhi oleh masih tingginya kasus konfirmasi COVID-19 dan anjlok-nya perekonomian.
"Misalnya, rendahnya jumlah testing dan 'tracing', serta pertumbuhan ekonomi yang minus sepanjang 2020," ujarnya
Sementara itu masih ada 4,7 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Publik, kata Leonard, masih melihat sejauh mana vaksinasi bisa digenjot, serta pemulihan ekonomi yang kini mengandalkan kebijakan UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Survei Indometer dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.