Bisnis kuliner Dimas Beck meraih pendanaan dari AKM

id laukita,dimas beck,kuliner

Bisnis kuliner Dimas Beck meraih pendanaan dari AKM

Salah satu produk Laukita, "Pedas Oseng Mercon". (ANTARA/HO)

Jakarta (ANTARA) - Bisnis kuliner "ready meals" besutan aktor Dimas Beck, Laukita, yang berdiri di bawah naungan Umara Group tersebut baru saja mendapatkan pendanaan dari PT. Amartha Koru Management (AKM).

"Dengan menggabungkan inovasi resep nusantara dan teknologi, Laukita kami hadirkan sebagai one-stop solution yang menjawab kebutuhan, selera, dan jenis pola makan masyarakat yang beragam," kata Founder Laukita Adhia Absar Arryman melalui keterangannya, Rabu. 

Diterimanya pendanaan ini mengikuti performa bisnis Laukita yang positif meski di tengah kondisi pandemi. Selama tahun 2020 lalu, penjualan produk Laukita mengalami peningkatan yang signifikan.  

Hal ini antara lain didorong oleh inovasi kuliner dan model bisnis unik yang dikenalkan Laukita kepada publik, serta kesadaran masyarakat yang terus meningkat tentang pentingnya kualitas makanan yang tidak hanya enak, namun juga memiliki kemasan yang higienis dan aman bagi keluarga.

Selain menghadirkan solusi makanan, Laukita juga menciptakan dampak sosial bagi masyarakat yang lebih luas dengan mengajak, memberdayakan, dan membuka peluang bagi masyarakat untuk mulai punya usaha.

"Kami membuat berbagai inisiatif seperti membentuk tim reseller tanpa modal, serta membuka peluang sebagai stockist dengan biaya ringan, sehingga mereka pun dapat lebih mudah untuk mulai berbisnis tanpa harus punya risiko yang tinggi," kata Co-Founder Laukita Dimas Beck.

Soal peluang, Dimas mengatakan para stockist tidak perlu khawatir apakah tren konsumsi ready meals akan tetap bertahan. Riset dari Grand View Research bertajuk “Ready Meals Market Size, Share & Trends Report” mencatat bahwa, pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai 159,15 miliar dolar AS pada 2019 dan diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5 persen dari 2020 hingga 2027.

Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi, konsumen tetap membeli makanan ready meals ini karena umur penyimpanan yang lebih lama dan kemudahan dalam memasaknya.

"Kami pun semakin yakin dengan hal ini setelah melihat kemampuan adaptasi tinggi yang Laukita tunjukkan selama masa pandemi ini," kata Lisa Iskandar, perwakilan dari AKM.

Ke depannya, Laukita akan mengalokasikan hasil pendanaannya untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur berupa pabrik dengan sertifikasi siap ekspor, serta keperluan pemasaran.

Kedua hal ini sejalan dengan target Laukita berikutnya, yaitu meracik varian resep makanan yang lebih inovatif, mempercepat penetrasi pasar, serta memperluas distribusi produk ke kota-kota besar di Indonesia dan ke luar negeri.