Menhub Terkesan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu

id bandara

Menhub Terkesan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu

Bandara Mutiara Palu dalam tahap pembangunan dan rencananya akan dioperasikan pada kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Palu dalam rangka puncak acara Hari Nusantara, 13 Desember 2013 (faisal attamimi)

Ini harus dipertahankan tapi rencana penambahan panjang runway masih belum perlu karena bandara ini belum terlalu ramai
Palu,  (antarasulteng.com) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terkesan dengan Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, saat memeriksa pelabuhan udara kebanggaan masyarakat Palu itu, Jumat.

Usai berkeliling memeriksa bandara terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah itu Ignasius mengatakan Bandara Mutiara SIS Aljufri sudah bagus dan kualitasnya tidak kalah dengan Bandara Soekarno-Hatta atau bandara besar lain di Indonesia.

Bandara Mutiara SIS Aljufri baru selesai dibangun dan diresmikan pada 2014.

Menurutnya, desain interior Bandara Mutiara SIS Aljufri juga sudah bagus, demikian pula dengan landas pacu (runway). "Ini harus dipertahankan tapi rencana penambahan panjang runway masih belum perlu karena bandara ini belum terlalu ramai," kata Jonan.

Dia juga berharap pemerintah daerah membuat terobosan baru agar kunjungan tamu ke Kota Palu semakin ramai sehingga aktivitas di bandara juga ramai.

"Ini tugasnya pak Gubernur dan Wali Kota," kata Ignasius didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

Selain mengunjungi Bandara Mutiara Palu, Ignasius Jonan juga mengunjungi Pelabuhan Penyeberangan Taipa dan Pelabuhan Pantoloan di Kota Palu.

Bandara Mutiara SIS Al Jufri sebelumnya hanya bernama Bandara Mutiara sebelum diresmikan pada Maret 2014.

SIS Al Jufri adalah tokoh pendidikan di Sulawesi Tengah yang juga mrnyebarkan agama Islam di daerah ini ratusan tahun silam.

Di dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 178 Tahun 2014 tercatat Habib Sayyid Idrus bin Salim AlJufri merupakan tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah di bidang pendidikan agama Islam.Ulama asal Hadramaut, Timur Tengah, itu dianggap sebagai inspirator terbentuknya sekolah di berbagai jenis dan tingkatan di Sulawesi Tengah yang dinaungi organisasi Alkhairaat.

Perubahan nama bandara itu juga untuk menghargai jasa serta perjuangan Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri dalam menyebarkan ajaran Islam di kawasan timur Indonesia. (skd)