Kemristek serahkan 1 unit GeNose ke Kemenko Marvest untuk skrining COVID-19

id menristek,bambang ps brodjonegoro,genose c19,kemenko marvest,Luhut Binsar Pandjaitan

Kemristek serahkan 1 unit GeNose ke Kemenko Marvest untuk skrining COVID-19

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro. (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyerahkan satu unit GeNose C19 kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) untuk skrining COVID-19.

"GeNose merupakan hasil inovasi yang sangat bagus, GeNose C19 bisa dimanfaatkan untuk menyeleksi orang yang masuk ke tempat keramaian. Sebelum memulai pekerjaannya karyawan bisa melakukan tes GeNose terlebih dahulu. Selain bisa diterapkan di perkantoran, harapannya GeNose bisa digunakan lebih luas lagi seperti di supermarket, pasar, pemukiman, dan lain-lain,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Jumat.

Kemristek/BRIN dan Kemenko Marvest juga mendorong penggunaan GeNose C19 di area publik.

Menteri Bambang berharap dengan digunakannya GeNose C19 di lingkungan Kemenko Marvest dan kemudian semakin meluas dapat mendukung langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Penyerahan alat deteksi COVID-19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) ke Kemenko Marvest itu juga merupakan upaya untuk mendorong hilirisasi dan promosi hasil riset dan inovasi anak bangsa.

Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik penggunaan GeNose C19 dan memuji keakuratan alat itu yang di atas 90 persen.

Menteri Luhut akan mengupayakan GeNose C19 agar digunakan lebih masif lagi sebagai alat skrining COVID-19 di area publik.

"Kita akan terapkan ini di lingkungan Kemenko Marvest, setelah itu kita dorong untuk dipakai di area publik. Selain karena hasilnya akurat di atas 90 persen, waktu yang dibutuhkan sampai hasilnya keluar pun hanya hitungan menit. Semakin banyak yang pakai maka akan semakin akurat karena mesin akan semakin pintar," tutur Menko Luhut.