Sulitnya medan tidak halangi Kapolda Sulteng cek Pos Operasi Madago Raya
Jakarta (ANTARA) - Menggunakan motor trail Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menempuh medan yang sulit untuk mengunjungi tiga pos Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya di Kecamatan Poso, Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan kedatangan Kapolda Sulteng untuk memberikan motivasi dan semangat kepada personel yang bertugas agar dapat segera menyelesaikan tugas operasi di sisa waktu ditargetkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Menurut Didik, alih-alih menggunakan helikopter atau kendaraan roda emoat, Kapolda dan rombongan memilih menggunakan motor trail untuk mengunjungi tiga pos Operasi Madago Raya.
Berangkat dari Pos Komando Taktis (Poskotis) Operasi Madago Raya di Tokorondo Kabupaten Poso, menuju pos-pos sekat dan pos pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) yang ditempati Polri dan TNI di wilayah Kecamatan Poso Pesisir.
"Keinginannya untuk segera menyelesaikan tugas operasi di sisa waktu yang ditargetkan Panglima TNI dan Kapolri, mendorong semangat Kapolda untuk terus memotivasi personil yang bertugas di lini terdepan," kata Didik.
Didik menjelaskan kunjungan Kapolda Sulteng berlangsung Sabtu (3/7), didampingi beberapa pejabat operasi dan pengawalan ketat oleh Satgas Madago Raya, Kapolda memacu kendaraan dengan medan yang sulit, mulai dari jalur mendatar, mendaki dan menyeberangi sungai serta gunung.
Kunjungan pertama tiba di Pos Pamrahwan Desa Tamanjeka, bersilaturahmi dengan personel, mengecek lingkungan pos dan menyempatkan memberikan bantuan sembako sembari memberikan motivasi dan mengingatkan anggota untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kurang lebih satu jam kemudian, rombongan Kapolda Sulteng yang juga Penanggung Jawab Kebijakan Operasi (PJKO) Madago Raya bergeser menuju Pos Sekat atau Pos Kejar Tamanjeka.
Dari Pos ini Kapolda Sulteng memperoleh laporan perkembangan situasi dari Komandan Pos Brigadir Pol Munawir.
"Kapolda berpesan agar prajurit tetap semangat dan tingkatkan kewaspadaan," kata Didik mengulang pesan Kapolda Rakhman Baso kepada anggotanya.
Selanjutnya, kata Didik, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pos Sekat TSM yang berjarak kurang lebih satu jam, sesampai di Pos yang dipimpin Sertu Juanda Manurung ini, Kapolda menyalami semua anggota Pos Sekat, sambil mengecek kondisi pos, Kapolda merasakan tidur di ranjang yang terbuat dari kayu,
Tidak hanya itu, naluri pasukannya, kata Didik, juga mendorong Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso untuk merasakan bagaimana anggotanya memasak, mencoba menggunakan tungku masak yang ada di posko untuk memastikan apinya menyala.
Menurut Didik, bagi Kapolda Sulteng tidak ada libur untuk memikirkan strategi dan upaya memberikan semangat kepada anggota yang ada di pos-pos, Palu.
"Dengan menggunakan motor trail satu persatu pos dikunjunginya, selain untuk melakukan patroli sekaligus melihat dari dekat medan tugas anggota Satgas Madago Raya," terangnya.
Didik menambahkan, semua Pos-pos Satgas Madago Raya yang ada di Kabupaten Poso, Kabupaten Parimo dan Kabupaten Sigi telah dikunjungi oleh Kapolda Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, untuk mengecek kondisi, memberikan bantuan sembako serta memberikan motivasi anggota yang bertugas.
Memburu MIT
Masa tugas Satgas Operasi Madago Raya tersisa lebih kurang 31 hari lagi. Personel Satgas Operasi Madago Raya mengoptimalkan sisa waktu yang ada untuk memburu kelompok teroris DPO Mujahidin Islam Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang berada di Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi Satgas Madago Raya dimulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021, sebelumnya dinamai dengan Satgas Operasi Tinabalo, dibentuk untuk memburu terduga kelompok garis keras MIT pimpinan Ali Kalora yang buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Operasi Madago Raya ini telah diperpanjang dari 1 April hingga tiga bulan kedepan (31 Juli 2021). DPO MIT Poso yang diburu Satgas Operasi Madago Raya (gabungan TNI-Polri) saat ini masih tersisa sembilan orang dari 11 orang DPO.
Dua orang DPO tewas ditembak mati dalam baku tembak terjadi pada awal 2021 dan seorang personel TNI gugur dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, informasi yang diperoleh kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT pimpinan Qatar berjumlah lima orang.
Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani yang terjadi tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan kedatangan Kapolda Sulteng untuk memberikan motivasi dan semangat kepada personel yang bertugas agar dapat segera menyelesaikan tugas operasi di sisa waktu ditargetkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Menurut Didik, alih-alih menggunakan helikopter atau kendaraan roda emoat, Kapolda dan rombongan memilih menggunakan motor trail untuk mengunjungi tiga pos Operasi Madago Raya.
Berangkat dari Pos Komando Taktis (Poskotis) Operasi Madago Raya di Tokorondo Kabupaten Poso, menuju pos-pos sekat dan pos pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) yang ditempati Polri dan TNI di wilayah Kecamatan Poso Pesisir.
"Keinginannya untuk segera menyelesaikan tugas operasi di sisa waktu yang ditargetkan Panglima TNI dan Kapolri, mendorong semangat Kapolda untuk terus memotivasi personil yang bertugas di lini terdepan," kata Didik.
Didik menjelaskan kunjungan Kapolda Sulteng berlangsung Sabtu (3/7), didampingi beberapa pejabat operasi dan pengawalan ketat oleh Satgas Madago Raya, Kapolda memacu kendaraan dengan medan yang sulit, mulai dari jalur mendatar, mendaki dan menyeberangi sungai serta gunung.
Kunjungan pertama tiba di Pos Pamrahwan Desa Tamanjeka, bersilaturahmi dengan personel, mengecek lingkungan pos dan menyempatkan memberikan bantuan sembako sembari memberikan motivasi dan mengingatkan anggota untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kurang lebih satu jam kemudian, rombongan Kapolda Sulteng yang juga Penanggung Jawab Kebijakan Operasi (PJKO) Madago Raya bergeser menuju Pos Sekat atau Pos Kejar Tamanjeka.
Dari Pos ini Kapolda Sulteng memperoleh laporan perkembangan situasi dari Komandan Pos Brigadir Pol Munawir.
"Kapolda berpesan agar prajurit tetap semangat dan tingkatkan kewaspadaan," kata Didik mengulang pesan Kapolda Rakhman Baso kepada anggotanya.
Selanjutnya, kata Didik, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pos Sekat TSM yang berjarak kurang lebih satu jam, sesampai di Pos yang dipimpin Sertu Juanda Manurung ini, Kapolda menyalami semua anggota Pos Sekat, sambil mengecek kondisi pos, Kapolda merasakan tidur di ranjang yang terbuat dari kayu,
Tidak hanya itu, naluri pasukannya, kata Didik, juga mendorong Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso untuk merasakan bagaimana anggotanya memasak, mencoba menggunakan tungku masak yang ada di posko untuk memastikan apinya menyala.
Menurut Didik, bagi Kapolda Sulteng tidak ada libur untuk memikirkan strategi dan upaya memberikan semangat kepada anggota yang ada di pos-pos, Palu.
"Dengan menggunakan motor trail satu persatu pos dikunjunginya, selain untuk melakukan patroli sekaligus melihat dari dekat medan tugas anggota Satgas Madago Raya," terangnya.
Didik menambahkan, semua Pos-pos Satgas Madago Raya yang ada di Kabupaten Poso, Kabupaten Parimo dan Kabupaten Sigi telah dikunjungi oleh Kapolda Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, untuk mengecek kondisi, memberikan bantuan sembako serta memberikan motivasi anggota yang bertugas.
Memburu MIT
Masa tugas Satgas Operasi Madago Raya tersisa lebih kurang 31 hari lagi. Personel Satgas Operasi Madago Raya mengoptimalkan sisa waktu yang ada untuk memburu kelompok teroris DPO Mujahidin Islam Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang berada di Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi Satgas Madago Raya dimulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021, sebelumnya dinamai dengan Satgas Operasi Tinabalo, dibentuk untuk memburu terduga kelompok garis keras MIT pimpinan Ali Kalora yang buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Operasi Madago Raya ini telah diperpanjang dari 1 April hingga tiga bulan kedepan (31 Juli 2021). DPO MIT Poso yang diburu Satgas Operasi Madago Raya (gabungan TNI-Polri) saat ini masih tersisa sembilan orang dari 11 orang DPO.
Dua orang DPO tewas ditembak mati dalam baku tembak terjadi pada awal 2021 dan seorang personel TNI gugur dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, informasi yang diperoleh kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT pimpinan Qatar berjumlah lima orang.
Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani yang terjadi tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.