Ni Putu, terlepas sepatunya saat bertugas sebagai Paskibraka Morut

id Morut, Paskibraka, Kolonodale

Ni Putu, terlepas sepatunya saat bertugas sebagai Paskibraka Morut

Ni Putu berbaris dengan kaki kiri berbalut kaos kaki setelah sepatunya terlepas saat bertugas menaikan bendera pusaka bersama Paskibraka Morut Upacara Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI di Kolonodale, Selasa (17/8) (Antaranews.com/HO-Rusli Miliasti)

Kolonodale (ANTARA) - "Saya sempat gugup," kata Ni Putu Cita Arianti Kusuma Wardani, anggota Paskibraka Morowali Utara yang lepas sepatu dan kaos kakinya robek saat bertugas.

Begitu sepotong kisah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas pada upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di halaman Kantor Bupati Morowali Utara di Kolonodale, Selasa (17/8). 

Meski ada pihak yang menyebutnya sebagai sebuah insiden, namun peristiwa itu patut mendapat ancungan jempol oleh mereka-mereka yang melihatnya dengan kacamata positif. 

Kalau beberapa tahun lalu, seorang anggota Paskibraka di lokasi yang sama mengalami cidera karena menginjak paku saat menjalankan tugas mulia itu, kali ini, seorang anggota putri terlepas sepatu hitam dari kaki kirinya saat langkah tegap di tengah prosesi pengibaran bendera pusaka dalam upacara yang dipimpin Bupati Morowali Utara Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS itu.

Namanya Ni Putu Citra Arianti Kusuma Wardani. Ia masuk dalam barisan 17 Paskibraka.

Ni Putu, panggilan akrabnya, tidak menyangka insiden kecil itu akan menimpanya.

Sepatu hitam yang dikenakan putri pertama dari tiga bersaudara warga Beteleme, Kecamatan Lembo itu, tiba-tiba terlepas saat proses pengibaran bendera. Namun peristiwa itu tidak mengganggu dirinya dan timnya karena seluruh prosesi tetap berjalan sesuai rencana, meski kaki kirinya kini hanya berbalut kaos kaki putih.

"Awalnya saya merasa gugup, tapi dalam hati, saya selalu mengingat pesan orang tua dan pelatih bahwa saya pasti bisa menyelesaikan pengibaran bendera merah putih," kata Putu, putri sulung Bripka I Gede Ariawan, anggota Brimob Polda Sulteng itu dan istrinya Cita Febriyanti Ucok yang seorang guru tersebut.

"Apa tau kalau kaos kakinya robek," tanya jurnalis media ini saat wawancara singkat dengan Putu.

"Ia kak, robek di bagian telapaknya. Sepertinya robek karena gesekan dari gesekan aspal," ujar Putu dan menyebut bahwa sepatu dan kaos kaki yang mereka gunakan semuanya baru.

Ketika ditanya apa yang menyebabkan sepatunya terlepas saat pelaksanaan upacara? Siswi kelas XI SMA Negeri 1 Lembo ini menjelaskan bahwa sebelum pelaksanaan upacara, ia dan semua rekannya sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik dan teliti.

Pakaian kami diperiksa semua oleh pelatih, termasuk sepatu. Sepatu kami sudah dilakban semua. Namun sepatu saya itu terlepas karena kaos kaki yang licin sehingga terlepas dari dari bagian tumit.

Apakah telapak kakimu terluka atau merasakan sakit saat sedang dan setelah upacara?

Putri keturunan Bali berusia 16 tahun ini mengaku saat sedang menghormat bendera, ia merasa sedikit panas di bagian telapak kaki, tapi puji Tuhan tidak ada yang luka.

Kapan sepatunya dikenakan kembali? Saya pakai sepatu setelah kembali ke daerah persiapan, katanya dengan nada dan wajah yang tetap bangga.

Kisah ini mendapat respons ribuan netizen melalui postingan facebook dengan akun Rusli Miniastri yang sebagian besarnya memberikan apresiasi kepada seluruh anggota Paskibraka Morut, khususnya Ni Putu yang tetap melanjutkan tugasnya dengan baik dan sukses.

Namun ada juga netizen yang mempertanyakan kualitas sepatu dan kaos kaki yang digunakan anggota Paskibraka Morut dan menuduh bahwa sepatu itu dibeli di Pasar Minggu Jakarta.

"Orang kira sepatu itu terlepas karena rusak. Sepatu itu kualitas bagus punya. Kami pesan dari Koperasi Akademi Kepolisian Semarang. Sepatu standar untuk Polisi Wanita (Polwan)," kata Eva Potaka, staf Dinas Pemuda dan Olahraga Morowali Utara. (Sumber: Media Center Delis & Djira)