BPBD: Warga Tojo Una-Una masih bertahan di pengungsian pascagempa

id Gempa touna, Tojo una-una, BPBD Touna, Iksan Badawi, sulteng

BPBD: Warga Tojo Una-Una masih bertahan di pengungsian pascagempa

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri (.)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengemukakan sekitar 200 warga Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, memilih bertahan di tenda pengungsian pascagempa dengan magnitudo 5,8 yang terjadi pada Kamis sekitar Pukul 09.14 WIB.

"Warga masih trauma dengan gempa beberapa waktu lalu, siang terjadi guncangan dengan magnitudo 5,9, kemudian gempa susulan M 6,3 terjadi pada malam hari," kata Kepala BPBD Kabupaten Tojo Una-Una Iksan Badawi yang dihubungi melalui sambungan telepon dari Palu, Kamis.

Ia menjelaskan, situasi di Kota Ampana dan sekitarnya tetap kondusif pascagempa dan tidak ada pemadaman listrik, begitu pun akses jaringan telekomunikasi tetap lancar.

Saat ini, di kabupaten itu terdapat tiga titik posko pengungsian terletak di rumah jabatan bupati di Kota Ampana, kemudian di Desa Labuan dan Desa Padang Tumbuo dengan jumlah pengungsi diperkirakan sekitar 200 jiwa.

Hingga kini, pemerintah terus melakukan asesmen dan pendataan terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan gempa, termasuk upaya penanggulangan pascabencana.

"Saat ini pemerintah sedang fokus penanganan terhadap pengungsi di situasi tanggap darurat. Setelah situasi nanti terus membaik, baru kami lakukan upaya pemulihan," ujar Iksan.

Dari laporan sementara tim di lapangan, katanya, pihaknya belum menemukan kerusakan parah pada sektor-sektor esensial, namun dari dampak gempa tersebut terdapat sekitar 28 rumah penduduk mengalami kerusakan.

Dari 28 rumah penduduk yang rusak, terdiri dari 25 unit rumah rusak ringan, satu unit rusak sedang dan dua unit rusak berat tersebar di tiga desa dan tujuh kelurahan yang berada di Kecamatan Ampana Kota, Ampana Tete dan Kecamatan Ratolindo.

"Data-data yang kami sajikan masih bersifat sementara. Kami masih menunggu perkembangan dari tim yang bergerak di lapangan.

Ia menambahkan, guna memenuhi kebutuhan logistik pengungsi pemerintah telah mendirikan dapur umum di tiga titik pengungsian.

"Hingga kini kami telah berkoordinasi lintas instansi. Salah satunya dapur umum telah diambil alih Dinas Sosial. Semoga kondisi ini terus membaik supaya warga bisa kembali ke rumah masing-masing," demikian Iksan.