Pemkab Parimo giatkan koperasi jaga ketahanan ekonomi

id Koperasi, pemkabparimo, Parigi Moutong, bupatiparimo, Samsurizal Tombolotutu, sulteng

Pemkab Parimo giatkan koperasi  jaga ketahanan ekonomi

Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu. ANTARA/Moh Ridwan

Tinombo, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menggiatkan kembali koperasi di daerah itu untuk menjaga ketahanan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
 
"Banyak koperasi di daerah ini 'timbul tenggelam', olehnya itu harus digeliatkan kembali supaya bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan mereka," kata Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu di Tinombo, Kamis.
 
Ia menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo bahwa dalam menghidupkan ekonomi nasional dibutuhkan usaha masyarakat, termasuk pengembangan koperasi karena koperasi adalah milik bersama dan keberpihakan kepada rakyat masih sangat kental.
 
Oleh karena itu, kata Samsurizal, dalam kondisi saat ini pengurus koperasi dan warga agar jangan berkecil hati, karena meihat banyak koperasi "mati suri", terutama koperasi simpan pinjam. 
 
"Parigi Moutong memiliki sejumlah sektor unggul di bidang pertanian, kelautan dan perikanan. Manfaatkan sektor-sektor itu sebagai mitra dalam berusaha," ujarnya.

Bupati minta instansi terkait setempat dan memiliki peran strategis agar memberikan stimulan untuk kemajuan koperasi di kabupaten terluas di Provinsi Sulawesi Tengah itu.
 
Ia juga mengingatkan pengurus koperasi agar bijak mengelola koperasi, karena saat ini banyak koperasi bermunculan yang dananya disokong dari pihak ketiga atau pengusaha luar daerah.
 
Hal ini, menurut bupati, justru dapat memicu tumbuhnya ketidakadilan karena pada akhirnya terkait dengan prinsip bagi hasil, padahal hakikat koperasi dijalankan berasaskan kekeluargaan dalam menciptakan ekonomi kerakyatan.
 
"Koperasi itu hadir untuk orang banyak, bukan milik perorangan. Oleh karena itu pengurus kopperasi itu harus jelas mulai dari ketua hingga anggota," ujar Samsurizal.

Sebab, kata dia, lembaga koperasi berbeda dengan badan usaha lain, oleh karena itu pengelolaan koperasi itu dilakukan secara kekeluargaan, bermusyawarah dan mufakat.
 
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parigi Moutong Sofiana memaparkan hingga Oktober 2021 jumlah koperasi di kabupaten itu sebanyak 225 unit.
 
Dari jumlah 225 unit itu, kata dia, hanya 106 koperasi aktif, dan 119 koperasi lainnya tidak aktif.
 
Ratusan koperasi yang macet itu, kata dia, dipengaruhi berbagai faktor teknis, sehingga dalam penyelenggaraannya berdampak manajemen.
 
"Koperasi yang dianggap matang apabila mampu mengorganisir potensi dan manajemen pengelolaan keuangan yang sehat serta mandiri," ujarnya.
 
Menurut dia, kekuatan ekonomi yang tangguh bertumpuk pada manajemen, namun kalau pengaturannya tidak baik, lambat laut koperasi itu mengalami kemunduran bahkan kolaps.