Pemkot Palu bentuk akhlak siswa lewat pendidikan agama

id Pendidikan agama, iman, takwa, siswa, siswi, peserta didik, Pemkotpalu, walikotapalu, Hadianto Rasyid, sulteng

Pemkot Palu  bentuk akhlak siswa lewat pendidikan agama

Ilustrasi- Sejumlah murid dibimbing gurunya mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sekolah darurat bencana SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah membentuk akhlak siswa/siswi lewat pendidikan agama dengan menambah jam pelajaran di hari tertentu pada masing-masing satuan pendidikan sebagai salah satu program prioritas.
 
"Pemerintah berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya pendidikan iman dan takwa sesuai tema pembangunan Kota Palu," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan, pendidikan iman dan takwa sebagai satu program utama di masa pemerintahannya dan sebagai upaya memupuk perilaku peserta didik mulai dari satuan pendidikan tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama.
 
Sebagai mana visi dan misi Pemkot Palu, yakni membangun Palu yang mandiri, aman dan nyaman, tangguh serta profesionalitas dalam konteks pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan keagamaan tertuang dalam 52 butir program prioritas untuk jangka menengah.
 
"Tujuan Palu religi memperkuat mentalitas peserta didik, serta membangun keharmonisan antarumat beragama, karena kota ini dihuni beragam Agama," ujar Hadianto.
 
Penambahan jam belajar agama sebagai penguatan iman dan takwa anak, tidak hanya ditujukan bagi siswa/siswi Muslim, tetapi juga termasuk Agama Kristen, Hindu dan Buddha yang mana penguatan keagamaan dilaksanakan setiap hari Jumat pada masing-masing sekolah.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid berjalan ke luar dari Kantor Camat Palu Selatan, Kota Palu usai meluncurkan program percepatan layanan kependudukan. ANTARA/Moh Ridwan
Dengan harapan, kelak mereka tumbuh dewasa dapat menjadi generasi cerdas dan memiliki pengetahuan agama yang cukup dalam membawa arah pembangunan daerah dan negara.
 
Menurut dia, sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu pelajaran umum, tetapi pengetahuan keagamaan juga menjadi bagian penting. Paling tidak lewat pembobotan iman dan takwa, siswa dapat menyerap 30 persen pengetahuan agama.
 
"Pembobotan lebih mendalam, siswa beragama Islam dapat dilakukan melalui taman pengajian, pesantren. Begitu pun agama lainnya, ini bagian dari membentuk wawasan mereka supaya memiliki akhlak yang baik di dukung dengan tenaga pendidik berkompeten di bidangnya," ucap Hadianto.
 
Ia menambahkan, di luar segmen pendidikan, melalui program Palu religi juga Pemkot Palu memberikan penguatan terhadap pengurus masjid, majelis taklim hingga remaja Islam masjid (Risma).
 
"Kami juga memberikan bantuan kepada rumah ibadah, termasuk pengurus rumah ibadah dimasukkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk kepedulian Pemkot Palu," demikian Hadianto.