Mekkah (ANTARA) - Jamaah calon haji Indonesia terharu berkesempatan melaksanakan shalat Jumat perdana di Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarramah karena bisa melihat langsung dan berdoa di di Tanah Suci.
.
"Masya Allah, luar biasa. Ini pertama kali shalat Jumat langsung lihat dan berdoa di Kakbah," kata Uci Sanusi (56) dari Jawa Barat embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS).
Begitu pula dengan Hamidin, calon haji dari embarkasi yang sama, mengaku terharu dan bersyukur dapat menginjakkan kaki Masjidil Haram.
"Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT bisa shalat Jumat di Masjidil Haram," kata Hamidin.
Uci dan Hamidin sengaja berangkat dari hotel ke Masjidil Haram sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi (WAS) menggunakan bus shalawat.
Mereka sengaja pergi lebih awal agar tidak terjebak macet dan bisa menempati shaf atau barisan paling depan meski di lantai dua area Masjidil Haram.
"Jalan jam setengah delapan pagi. Saya shalat dhuha, shalat tasbih dan shalat sunah lainnya," kata Uci.
Shalat Jumat perdana bagi jamaah calon haji Indonesia yang berangkat dari Madinah ke Mekkah berjalan lancar dan tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan.
Petugas Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) Sektor Khusus Masjidil Haram Yenny Purnama mengatakan tidak ada laporan gangguan kesehatan yang dialami jamaah haji Indonesia usai shalat Jumat.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI Saiful Mujab menyebutkan hingga saat ini sebanyak 40.567 calon haji Indonesia sudah berada di Arab Saudi, dari total 100.051 kuota haji Indonesia tahun ini.
”Hari ini yang telah berangkat ke Arab Saudi, di Mekkah, di Madinah, saat ini sudah 40.657 orang dan petugas 411 orang,” kata Saiful Mujab saat pelepasan jamaah calon haji kloter empat Embarkasi Aceh di Banda Aceh, Jumat.
Sementara, data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia yang disampaikan Jubir PPIH Akhmad Fauzin hingga Jumat (17/6), bahwa tercatat ada 77 jamaah haji yang sakit, di antaranya 62 orang rawat jalan dan 14 orang rawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan satu orang dirawat di RSAS Madinah, serta jamaah wafat sebanyak lima orang.
Saiful Mujab melakukan kunjungan kerja ke Aceh bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto dan didampingi Kepala Kanwil Kemenag Aceh Iqbal dan Bupati Aceh Besar Mawardi.
Dijelaskan Saiful, antrian haji Indonesia cukup panjang dan biaya juga mahal. Maka dengan kesempatan ini para jamaah diminta untuk meluruskan niat benar-benar karena Allah SWT.
“Alhamdulillah, bapak ibu akan segera menyusul ke Arab Saudi. Pesan kami mari kita bersyukur kepada Allah dengan memperbaiki niat kita, meluruskan niat, bawah haji wajibnya sekali, antrian panjang, biaya mahal,” katanya.
Apalagi, kata Saiful, Pemerintah Arab Saudi menaikkan biaya Masyair pada musim haji tahun ini, sehingga pemerintah harus menanggung semua biaya tambahan tersebut, dengan tidak membebankan kepada jamaah.
“Detik-detik keberangkatan haji, biaya haji naik mencapai Rp1,4 triliun, tapi berkat Komisi VIII DPR RI, dengan semangatnya, Alhamdulillah, diketok palu (tambahan anggaran) agar penyelenggaraan haji dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta jamaah haji Indonesia memanfaatkan kesempatan berhaji tahun ini dengan baik. Ia menyebut bangsa Indonesia terkenal dengan haji yang baik, ramah, sopan, tentunya dengan membawa misi tamu Allah sehingga menjadi haji yang mabrur.
“Mari perbaiki niat bahwa haji ini panggilan Allah, haji ini karena Allah,” kata Saiful.*