Pertamina sebut ketahanan stok solar Sulteng cukup hingga akhir tahun

id BBM bersubsidi, solar, Pertamina, laode Mursalin, Sulteng, kuota BBM, pertalite,Spbu

Pertamina sebut ketahanan stok solar Sulteng  cukup hingga akhir tahun

Ilustrasi -Pengumpul barang bekas melintas di dekat barisan antrean truk mengisi bahan bakar solar di salah tu SPBU di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (1/9/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan stok solar bersubsidi di Provinsi Sulawesi Tengah berada di angka 118.769 kiloliter yang diprediksi mampu bertahan sampai dengan sekitar akhir tahun 2022.
 
"Menurut data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pada triwulan III tahun ini kuota solar Sulteng terjadi penurunan 1.133 kiloliter, tetapi kehandalan stok diprediksi cukup untuk konsumsi hingga akhir tahun," kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali yang dihubungi dari Palu, Jumat.
 
Ia menjelaskan, sebagaimana arahan Pemerintah Pusat, Pertamina ditugaskan melakukan penyaluran BBM berdasarkan acuan data BPH Migas sebagai regulator, sehingga apa yang telah ditugaskan menjadi kewajiban untuk di distribusi sesuai kuota ditetapkan.
 
Pemerintah Pusat, lanjutnya, juga melakukan pembatasan kuota secara nasional, atas kebijakan itu tentu berdampak terhadap kuota daerah, olehnya guna memenuhi kebutuhan konsumsi hingga akhir tahun maka dilakukan pengaturan distribusi.
 
Ilustrasi - Sejumlah kendaraan sedang mengisi BBM di SPBU kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, dan SPBU itu disanksi tidak mendapat jatah biosolar karena melayani pengisian BBM menggunakan jerigen hingga berujung aksi saling pukul konsumen. ANTARA/HO-Humas Pertanian Region Sulawesi

Dari kebijakan pembatasan solar bersubsidi 15,1 juta kiloliter, dengan total penurunan mencapai 700 ribu kiloliter karena dipicu berbagai faktor, sehingga pemerintah dan BPH Migas mengambil langkah pemerataan.
 
"Formula dilakukan saat ini identifikasi setiap kendaraan mengisi BBM di SPBU melalui program yang dicetuskan pemerintah yakni subsidi tepat meski pun saat ini masih dalam proses pendaftaran dan uji coba pembayaran sistem digital dan print out QR Code," ucap Laode.
 
Ia mengemukakan, dari 118.769 kiloliter kuota solar bersubsidi Sulteng 2022 terjadi penurunan 9.151 kiloliter, yang mana tahun 2021 kuota solar diberikan BPH Migas untuk provinsi itu 127.920 kiloliter.
 
Ia mengimbau, konsumen harus bijak menggunakan produk Pertamina, supaya konsumsi BBM bersubsidi hingga akhir tahun tidak mengalami over kuota.
 
"Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan dengan membatasi jumlah pembelian BBM bersubsidi khususnya kendaraan roda empat ke atas, ini dimaksudkan supaya terlayani secara merata," ujar Laode.