Sulteng berupaya menjadi provinsi mandiri beras

id Dinas TPH Sulteng,Nelson Matumbun,Gubernur Sulteng,Rusdy Mastura,Pemprov Sulteng,Pertanian Sulteng

Sulteng  berupaya menjadi provinsi mandiri beras

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura didampingi Kadis TPH Provinsi Sulteng Nelson meninjau alat mesin pertanian yang diserahkan kepada petani, berlangsung di Kantor Gubernur Sulteng, di Palu, Selasa (19/7/2022) (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) berupaya menjadikan provinsi itu sebagai daerah mandiri beras, dalam rangka mewujudkan program Pemerintah Pusat mengenai swasembada pangan dan mandiri beras.

"Potensi pertanian padi dan sawah yang kita miliki harus dikelola dan dikembangkan dengan baik secara berkelanjutan," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Palu, Selasa.

Rusdy Mastura mengatakan berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura bahwa Sulteng selalu surplus beras setiap tahun mencapai 90 ribu - 125 ribu ton per tahun.

Hal itu, kata dia, harus dipertahankan dan dikembangkan terus secara berkelanjutan, dengan memanfaatkan lahan - lahan potensial pertanian padi dan sawah untuk perluasan tanam.

Sehingga, ujar dia, Sulawesi Tengah dapat menyuplai kebutuhan beras untuk Gorontalo, Kalimantan dan Sulawesi Utara.

Ia mendorong petani agar terus menanam dan memperluas wilayah tanam padi dan sawah, sehingga target untuk meningkatkan kuantitas produksi dan kualitas sektor pertanian khusus padi/beras dapat tercapai.

Dorongan itu, sebut dia, diikutkan dengan pemberian bantuan alat mesin pertanian, sehingga petani dapat lebih mudah menggarap lahan - lahan potensial.

"Saya sangat mengapresiasi perjuangan petani Sulawesi Tengah yang terus berjuang untuk terus meningkatkan produksi pangan dan beras dan Pemerintah Provinsi Sulteng akan terus memberikan dukungan kepada petani," ungkapnya.

Gubernur mengatakan Sulteng saat ini bersiap menjadi penyangga kebutuhan logistik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, maka Pemprov Sulteng memberikan perhatian khusus kepada petani untuk mengelola dan mengembangkan sektor pertanian.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sulteng Nelson Matumbun menguraikan Pemerintah Pusat memberikan target kepada Pemprov Sulteng terkait dengan penanaman dan luas panen padi IP 400 seluas 10.000 hektare. Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Sulteng telah menentukan lokasi/daerah pelaksanaan program IP400.

Daerah - daerah yang menjadi pelaksana program IP400 adalah Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Donggala dan Banggai.

"Termasuk Banggai bersaudara meliputi Banggai Kepulauan dan Banggai Laut," kata dia.

"Maka kami targetkan penanaman dan luas panen mencapai 40.000 hektare dalam satu tahun," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan alat mesin pertanian kepada daerah tersebut untuk percepatan implementasi program padi IP 400.

"Program ini untuk wilayah Sulteng sudah jalan, dan kami susul dengan bantuan-bantuan alat mesin pertanian," sebutnya.

Hal itu karena salah satu masalah yang dihadapi oleh petani ialah mengenai teknis penggarapan lahan, sehingga sangat dibutuhkan Alsintan untuk memudahkan petani.

"Selain itu ada sentuhan teknologi dalam teknis penanaman dan varietas unggulan yang digunakan agar panen dapat dilakukan empat kali dalam satu tahun," sebutnya.

Nelson juga menambahkan bahwa, pihaknya juga mengupayakan produktivitas panen padi di Sulteng berkisar di angka 5,1 sampai 5,5 ton gabah/hektare. Dari angka itu, dihasilkan 3 ton beras/hektare/panen, maka terdapat 120.000 ton beras/panen lewat program IP 400.

"Tentu kami juga menyuplai petani dengan pupuk. Tahun 2022 ini, kata dia, Kementerian Pertanian memberikan bantuan pupuk organik cair untuk 60.000 hektare lahan padi di Sulteng.
Kadis TPH Provinsi Sulteng Nelson memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulteng, di Palu, Selasa (19/7/2022) (ANTARA/Muhammad Hajiji)