BPBD operasikan empat alat berat keruk sungai Tolai antisipasi banjir

id Banjir, Tolai, sungai, normalisasi sungai, bpbdparimo, Rivai, pemkabparimo, Sulteng, Torue

BPBD  operasikan empat alat berat keruk sungai Tolai antisipasi banjir

Ilustrasi - Alat berat mengeruk sedimentasi di Intake bendungan sungai Torue pascabanjir bandang melanda Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (2/8/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengoperasikan empat alat berat mengeruk sedimentasi di Sungai Desa Tolai, Kecamatan Torue guna mengantisipasi banjir.
 
"Warga di Desa Tolai terancam banjir susulan karena sungai di desa itu sudah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi," kata Sekretaris BPBD Parigi Moutong Moh Rivai yang dihubungi dari Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan, banjir bandang menerjang Desa Torue pada 28 Juli 2022 malam juga ikut merendam Desa Tolai Timur akibat luapan air sungai desa setempat, oleh karena itu guna mengantisipasi banjir susulan Pemkab Parigi mengerahkan empat alat berat melakukan normalisasi.
 
Empat alat berat melakukan normalisasi di Sungai Tolai dilaksanakan oleh Pemkab Parigi Moutong, Pemerintah Sulawesi Tengah dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III).
 
"Selain fokus pemulihan di Torue, kami juga mengutamakan pengerukan material di Tolai, karena desa tersebut rawan banjir, sehingga kami mengoptimalkan penanganan di bagian hulu, termasuk optimalisasi perbaikan alur sungai Torue," ucap Rivai.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Moh Rivai. ANTARA/Moh Ridwan
Apa lagi kondisi cuaca akhir-akhir ini tidak menentu, maka langkah antisipasi dipandang perlu supaya tidak menimbulkan dampak meluas ketika hujan lebat mengguyur.
 
Menurut kajian BPBD setempat, Parigi Moutong salah satu daerah di Sulteng rentan terhadap bencana hidrometeorologi khususnya banjir dan tanah longsor, karena letak geografisnya memiliki banyak pegunungan, lereng dan alur alam.
 
Apalagi intensitas hujan lebat mengguyur dengan durasi cukup lama, tidak menutup kemungkinan banjir bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.
 
"Risiko-risiko ini haru diminimalisir supaya dampak ditimbulkan tidak mengancam keselamatan penduduk, serta tidak meluas dan merusak infrastruktur," demikian Rivai.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD operasikan empat alat berat keruk sungai Tolai antisipasi banjir