Palu (ANTARA) -
"Kami sudah membagi tugas dalam penanganan korban bencana karena pasca-banjir susulan pada Minggu, 14 Agustus 2022, puluhan warga terpaksa mengungsi kembali," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Parigi Moutong Moh Rivai saat dihubungi dari Kota Palu, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa BPBD menjadi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tanggap darurat, termasuk mengoperasikan dapur umum untuk menyiapkan bantuan makanan siap saji bagi warga yang terdampak banjir.
Dinas Sosial, ia melanjutkan, mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk memberikan pelayanan sosial kepada korban banjir.
Menurut dia, Tagana telah mendirikan satu posko pengungsian setelah banjir susulan memaksa sekitar 80 warga Torue mengungsi karena rumah mereka tergenang lumpur.
"Dua posko pengungsian disiapkan akibat dampak banjir susulan. Dua posko itu berada di Kantor Desa Torue dan tenda darurat yang didirikan Tagana," katanya.
Rivai mengatakan bahwa BPBD dan Dinas Sosial melanjutkan upaya penanganan dampak banjir di Desa Torue hingga 12 September 2022 sebagaimana surat keputusan Bupati Parigi Moutong mengenai perpanjangan masa tanggap darurat penanggulangan banjir.
Menurut dia, sampai sekarang pembersihan permukiman warga yang tergenang lumpur akibat banjir masih berlangsung dengan dukungan mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Pertanahan.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Pertanahan, ia melanjutkan, juga masih memperbaiki sambungan pipa dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang rusak akibat banjir.
"Saat banjir susulan terjadi sejumlah sambungan rumah tangga rusak, saat ini sedang dalam proses pemulihan," katanya.