Penduduk Miskin Sulteng Bertambah 14.180 Jiwa

id miskin

Penduduk Miskin Sulteng Bertambah 14.180 Jiwa

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Tengah selama periode September 2015 sampai Maret 2016, mengalami peningkatan sebanyak 14.180 jiwa atau 0,38 persen.

Dikutip dari profil kemiskinan di Sulteng Maret 2016 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Sulteng, di Palu, Senin, perkembangan penduduk miskin September 2015 sebanyak 406.340 jiwa atau 14,07 persen naik pada Maret 2015 menjadi 420.530 jiwa atau 14,45 persen.

Selain itu, pada periode September 2015 sampai Maret 2016, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 3.800 jiwa, namun penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah sekitar 17.980 jiwa.

"Selama lima tahun terakhir, yaitu periode 2012-2016, perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulteng cenderung mengalami penurunan. Walaupun di penghujung periode mengalami fluktuasi," kata Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar kepada sejumlah wartawan.

Berdasarkan data tersebut Maret 2012 jumlah penduduk miskin 420.005 jiwa atau 15,40 persen,

September 2012 sebanyak 410.980 jiwa atau 14,94 persen. Maret 2013 sebanyak 406.970 jiwa atau 14,67 persen dan September 2013 sebanyak 400. 410 jiwa atau 14,32 persen.

Maret 2014 sebanyak 392.650 jiwa atau 13,93 persen dan September 2014 sebanyak 387.060 jiwa atau 13,61 persen. Maret 2015 sebanyak 421.630 jiwa atau 14,66 persen dan September 2015 sebanyak 406.340 jiwa atau 14,07 persen serta Maret 2016 sebanyak 420.520 jiwa atau 14,45 persen.

"September 2015 sampai Maret 2016 terjadi peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin sebesar 14,18 ribu jiwa dengan perubahan 0,38 persen," ujar Faizal.

Sebelumnya Pemprov Sulteng berhasil menekan angka kemiskinan hingga angka 14,07 persen selama periode 2011-2015.

Penurunan tingkat kemiskinan dari 16,04 persen di 2011 menjadi 14,07 persen pada September 2015.

Selama periode tersebut Sulteng telah memperoleh penghargaan terbaik kedua MDGs di tahun 2013 untuk laju pengurangan kemiskinan dan indeks kedalaman kemiskinan.

Selain itu penghargaan terbaik kedua MDGs di tahun 2015 untuk pengentasan kemiskinan terbaik tahun 2012-2014.