Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi Mohamad Irwan meminta Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) agar meningkatkan perannya meningkatkan wawasan umat mengenai moderasi beragama, sebagai salah satu pendekatan dalam merawat kerukunan.
"Bamag menjadi salah satu mitra strategis Pemkab Sigi dalam membina masyarakat umat beragama," ucap Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Minggu.
Mohamad Irwan menerima kunjungan silaturahim tokoh - tokoh agama Kristen dan pimpinan gereja yang tergabung dalam Bamag Kecamatan Kinovaro, berlangsung di kediaman Bupati Sigi, Minggu.
Kunjungan tokoh agama ini bertepatan momentum hari ke dua Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kunjungan ini untuk memperkuat silaturahim dan kerja sama antara Bamag dan pemerintah untuk mengoptimalkan pembinaan masyarakat," ujar Irwan.
Dalam silaturahim itu, Bupati berpesan kepada Bamag agar menggencarkan pembinaan masyarakat khususnya jemaat gereja melalui pendekatan moderasi beragama.
Moderasi beragama merupakan cara pandang yang moderat terhadap anjuran agama. Moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Sebab, moderasi beragama berada pada tataran sosiologis yang dalam wilayah praktek keberagamaan di kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain.
Sementara pada tataran teologis, setiap orang berhak dan bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama dalam tataran sosiologis harus memahami bahwa orang lain juga memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka.
"Moderasi beragama, bukan memoderatkan agama. Melainkan, memoderatkan pemahaman tentang anjuran - anjuran agama," kata dia.
Ia menambahkan moderasi beragama di dalamnya terhadap indikator yang meliputi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan menerima budaya.
Selain moderasi beragama, Bupati juga meminta kepada Bamag untuk memperkuat toleransi baik secara internal dan eksternal.
"Toleransi menjadi hal penting untuk mewujudkan kehidupan umat beragama yang humanis," ujarnya.
Dua pendekatan tersebut, kata Bupati, menjadi pendekatan penting dalam mencegah penyebaran intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Intoleransi, ekstrimisme, radikalisme menjadi musuh negara, musuh kita bersama. Kita harus tegas dan bersama - sama menolak tumbuh dan berkembangnya radikalisme," imbuhnya.