"Ada tujuh pengemudi bus yang dilakukan tes urine. Hasilnya tiga orang terindikasi positif Amphetamin," Kasatgas Humas Operasi Ketupat Tinombala Kompol Sugeng Lestari dalam keterangan resminya, Sabtu.
Ia mengemukakan, pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Subsatgas Kedokteran Kesehatan (Dokkes) yang tergabung dalam Satgas Bantuan Operasi Ketupat Tinombala kemudian didampingi oleh pengelola Terminal Tipo.
Ia mengatakan, pemeriksaan dilakukan sebagai upaya preventif atau pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena faktor manusia (human eror) oleh pengemudi berada di bawah pengaruh narkoba.
"Pengemudi bus yang ditemukan urinenya positif Amphetamin masing-masing inisial Y (22) beralamat di Jalan Nipa-Nipa Makassar, Farid (24) beralamat di Manonda Palu atau Jalan Amparita Kabupaten Sidrap dan inisial MF (23) beralamat di Jalan W. Monginsidi Kabupaten Luwu Timur," katanya.
Sugeng mengatakan bahwa ketiga pengemudi bus tersebut berasal dari Perusahaan Otobus (PO) yang sama dan akan langsung diserahkan ke Polresta Palu untuk ditindaklanjuti.
Selain itu, menurut dia, hal tersebut menjadi langkah bagi pihak kepolisian untuk mendalami dan mengungkap asal dari narkoba yang didapatkan oleh para pengemudi.
Ia juga mengimbau kepada pengemudi kendaraan untuk tidak mengkonsumsi narkoba dengan alasan guna menjaga stamina dikarenakan akan berakibat fatal apabila tidak mampu mengendalikan diri.
