KJRI Kuching membantu keluarga Lina Samuel di Sarawak

id KJRI Kuching,Lina Samuel,WNI di Malaysia

KJRI Kuching membantu keluarga Lina Samuel di Sarawak

Konsul pada KJRI Kuching Raden Sigit Witjaksono saat bertemu keluar mendiang Lina Samuel di Lawas, Sarawak. ANTARA/HO-KJRI Kuching

Pontianak (ANTARA) - Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching Raden Sigit Witjaksono mengatakan pihaknya telah memberi bantuan kemanusiaan kepada keluarga mendiang Lina Samuel yang tinggal di Lawas daerah bagian Limbang Sarawak Malaysia.

"Bantuan yang kami berikan berupa barang-barang kebutuhan hidup keluarga mendiang ibu Lina Samuel yang meninggal setelah didiagnosis menderita penyakit kanker stadium 4. Apa yang dialami oleh mendiang ibu Lina ini juga telah ketahui Dubes RI di Kuala Lumpur yang juga telah menginstruksikan KJRI Kuching segera melakukan pertemuan dan memberi bantuan kepada ibu Lina ini," kata Konjen RI Kuching Raden Sigit Witjaksono dalam keterangan yang diterima ANTARA di Pontianak, Minggu.

Sigit Witjaksono menjelaskan mengenai alasan permasalahan ibu Lina Samuel menjadi perhatian dari pihak Indonesia karena mendiang Lina Samuel sempat mendapat kendala dalam pelayanan saat berobat di Rumah Sakit Umum Lawas, Sarawak, Malaysia. Kasus ini menjadi perhatian orang ramai dan viral di media sosial.

Mendiang Lina Samuel ini diperkirakan berasal dari Indonesia, khususnya dari Kalimantan Utara, dan telah berhijrah ke Lawas sebelum Kemerdekaan Sarawak. Akan tetapi, hingga akhir hayatnya beliau masih belum mendapat status kewarganegaraan Malaysia. Akibat penyakit yang dideritanya, Lina Samuel ini meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Lawas pada tanggal 25 April 2023.

Menurut Sigit, pada awalnya Lina Samuel ini diterima dan mendapat pelayanan pengobatan atas penyakitnya. Namun, pada saat akan mendapatkan perawatan lebih lanjut, terdapat kendala, Lina Samuel diminta pihak rumah sakit Lawas untuk menunjukkan identitas atau kartu penduduk.

Karena mendiang tidak bisa menunjukkan identitas atau kartu penduduk, lanjut dia, terjadi penolakan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif dari pihak rumah sakit.

"Lina Samuel di rumah sakit itu hanya mendapatkan perawatan yang dasar-dasar saja. Nah, dalam kondisi seperti itu, Agnes seorang penggiat sosial dari Malaysia menyatakan ingin membantu kesulitan ibu Lina Samel, kemudian menghubungi Ruran Lukas, salah satu anak dari Lina Samuel," kata Sigit.



Dari seorang pegiat sosial bernama Agnes, yang membuat pemberitaan hingga viral bahwa kesulitan yang dihadapi Lina Samuel ini tidak mendapat perhatian dari pihak Kerajaan Malaysia.

Pemberitaan itu selain mendapat respons dari Dubes RI di Kuala Lumpur juga direspons oleh Kerajaan Malaysia melalui kementerian dalam negeri setempat.

Melalui Jabatan Pendaftaran Negara Kuching Sarawak, Lina Samuel ini telah diberikan kartu sebagai warga negara Malaysia sementara. Dengan kartu itu, Lina Samuel telah mendapat pengobatan lanjutan.

Menurut Sigit, pihak Indonesia merespons hal itu, seperti petunjuk dari Dubes RI Kuala Lumpur. Maka, KJRI Kuching juga melakukan kunjungan sekaligus klarifikasi kepada keluarga mendiang Lina Samuel.

Ditanya menurut Ruren Lukas anak Lina, mereka ini berasal dari Lung Bawang.

Lung Bawang ini diartikan oleh pihak Malaysia bahwa Lina Samuel anak-anaknya itu berasal atau warga negara Indonesia.

Untuk itu, Kedubes meminta pihaknya mengedepankan rasa kemanusiaan dan segera menolong Lina yang perlu segera mendapatkan pertolongan tanpa harus memastikan yang bersangkutan warga negara mana.

"Namun, sayang belum sempat kami memberikan bantuan dalam rangka pengobatan, Ibu Lina ini sudah meninggal dunia," kata Sigit.

Sehari lalu, pihaknya didampingi Konsul Fungsi Konsuler 1 Bidang Perlindungan WNI pada tanggal 26 April 2023 telah menyalurkan bantuan langsung kepada keluarga mendiang Lina Samuel di kota Lawas yang berjarak sekitar 1.200 km dari kota Kuching.

"Bantuan yang diberikan itu sebagai tanda turut berdukacita dan perhatian dari pemerintah Indonesia kepada mendiang Lina Samuel. Kedatangan kami diterima oleh putrinya bernama Ruran Lukas yang didampingi oleh Kepala Kampung Lawas Long Sui dan penggiat sosial Agnes," ujar Sigit.