"Kami mengambil inisiatif untuk melakukan acara syukuran dan juga berbagi kepada warga sehingga mereka dapat memakan buah durian ini juga secara gratis," kata Kepala Desa Alindau, Supriadi Makasau di Donggala, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa produksi durian di daerah itu mulai banyak sejak tahun 1980-an saat musim panen durian, namun saat itu belum menjadi sumber pendapatan bagi warga.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat desa pada saat itu hanya mengundang para keluarga dari luar daerah untuk menikmati makan buah durian pada saat musim panen durian di desa tersebut.
Menurut dia, produksi buah durian telah menjadi sumber pendapatan bagi warga setempat saat ini dan dikarenakan hal tersebut, pihak masyarakat menggelar syukuran untuk berbagi durian gratis baik kepada warga Desa Alindau ataupun warga dari daerah lain.
Berbagai durian gratis setiap musim panen, kata dia, merupakan perdana dilakukan di desa tersebut dan akan dijadikan agenda rutin setiap kali musim panen durian tiba.
Ia menjelaskan bahwa acara tersebut dapat terlaksana berkat dukungan kerja sama dari pemerintah desa, lembaga adat, tokoh masyarakat serta warga daerah setempat.
"Untuk saat ini sudah ada 10 ribu pohon yang telah aktif berbuah, hal ini di luar dari warga yang masih menanam pohon durian," katanya.
Ia berharap Desa Alindau dapat dijadikan sebagai Desa Wisata Durian serta dapat mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
